I.
PENDAHULUAN
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi
masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses
pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan
kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat
tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani
yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun
ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu
diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak
memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan
hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses
pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,
menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam
pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan,
pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.
Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang,
seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk
sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari
negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan
orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Dendeng ikan adalah jenis makanan awetan yang
dibuat dengan cara pengeringan dengan menambah garam, gula, dan bahan lain
untuk memperoleh rasa yang diinginkan.
Dendeng daging ikan yang dilumatkan merupakan
produk olahan tradisional yang mempunyai cita rasa dan aroma khas, prinsip
pengolahannya adalah dengan membuat adonan daging ikan yang dicampur dengan
bumbu-bumbu seperti garam, gula, asam, dan bumbu lainnya yang kemudian dibentuk
menjadi lembaran tipis dan kemdian dijemur atau dimasukkan ke dalam oven.
II.
CARA PENGOLAHAN
1.
Alat yang digunakan
a. Pisau
b. Talenan
c. Pemipih
adonan/botol bekas yang higienis
d. Loyang
e. Baskom
f. Lembaran
Plastik
2. Bahan yang Digunakan
a.
Bahan Baku :
1. Daging ikan yang telah
dilumatkan sebanyak 1.000 gram. Ikan air tawar yang dapat diolah menjadi
dendeng seperti ikan nila, patin atau lele.
b.
Bumbu :
1. Gula putih
:
100 gram
2. Gula
merah
: 100 gram
3. Garam
: 50 gram
4. Asam
Jawa
: 50 gram
5.
Ketumbar
: 15 gram
6.
Lengkuas
: 25 gram
7.
Jahe
: 5 gram
8. Bawang merah
: 50 gram
9. Bawang
putih
: 50 gram
3. Langkah Kerja
a. Daging
ikan yang telah di fillet kemudian dilumatkan. Pelumatan daging ini dapat
dibantu dengan food processor. Atau dapat diblender tanpa menggunakan air.
b. Haluskan
semua bumbu-bumbu yang ada. Setelah halus, campurkan bumbu-bumbu tersebut ke
dalam daging yang telah dilumatkan. Aduk adonan tersebut sampai merata.
c.
Setelah adonan merata, maka langkah selanjutnya adalah mencetak
adonan dalam loyang yang telah diberi alas berupa lembaran plastik.
d. Adonan yang telah dimasukkan dalam loyang
dipipihkan menggunakan pemipih adonan yang terbuat dari kayu atau dapat juga
menggunakan botol bekas sirup yang sudah dicuci bersih dan higienis. Pipihkan adonan hingga permukaannya rata. Adonan
dipipihkan sampai ketebalan+ 0,5 cm.
e. Setelah
dipipihkan, adonan dalam loyang tersebut dapat segera dikeringkan dengan cara
dijemur di bawah sinar matahari atau dimasukkan dalam oven pada suhu 80-900C
sampai adonan kering.
f. Setelah
adonan kering, potong-potong adonan tersebut hingga menyerupai
lembaran-lembaran.
g. Pengemasan dapat
dilakukan dengan kantong plastik.
h. Untuk penyajian, goreng dendeng tersebut dalam api
sedang hingga berwarna kecoklatan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar