Jumat, 23 November 2018

PENGOBATAN IKAN DENGAN CARA HERBAL



I.   P E N D A H U L U A N

Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sumber andalan dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Produksi dari perikanan budidaya sendiri
secara keseluruhan diproyeksikan meningkat dengan rata-rata 4,9 % per tahun. Target tersebut antara lain didasarkan atas dasar potensi pengembangan daerah perikanan budidaya yang memungkinkan di wilayah Indonesia. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta didukung peluang pasar internasional yang masih terbuka luas, maka diharapkan sumbangan produksi perikanan budidaya
semakin besar terhadap produksi nasional dan penerimaan devisa negara.
Untuk mencapai target produksi sesuai dengan yang diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara lain
kegagalan produksi akibat serangan wabah penyakit ikan.
Untuk mengatasi permasalahan akibat serangan agen patogenik pada ikan, para petani maupun pengusaha ikan banyak menggunakan berbagai bahan-bahan kimia maupun antibiotika dalam pengendalian penyakit tersebut. Namun dilain pihak pemakaian bahan kimia dan antibiotik secara terus menerus dengan dosis/konsentrasi yang kurang/tidak tepat, akan menimbulkan masalah baru berupa meningkatnya
resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut. Selain itu, masalah lainnya
adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat anti parasit, anti jamur, anti bakteri, dan anti viral. 

II. Jenis Obat-Obatan Tradisonal untuk Ikan

a.   Bawang putih (Allum sativum Linn)


Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis        : 10 – 20 gram per kilogram pakan
Aplikasi     : Tumbuk bawang putih, campurkan ke dalam telur ayam yang sudah dikocok terlebih dahulu lalu dicampur dengan pakan atau pelet. Setelah tercampur rata, keringkan pelet.

b.   Kunyit (Curcuma domestica)


Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis        : 2,5 gram kunit per liter air
Aplikasi     : Tumbuk/blender kunyit, peras dan tambahkan air. Lalu campurkan ke dalam pakan atau pelet. Setelah tercampur berikan ke ikan.

c.   Meniran (Phyllanthus urinaria)


Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis        : 10 gram meniran per kilogram pakan
Aplikasi     : Tumbuk/blender ranting dan daun meniran, keringkan di oven 50 derajat celsius, haluskan dan campurkan kedalam telur ayam yang sudah dikocok terlebih dahulu dam campurkan dengan pakan atau pelet.peras dan tambahkan air. Lalu campurkan ke dalam pakan atau pelet. Setelah tercampur berikan ke ikan.

d.   Ragi/Yeast  (Saccharomyces spp)


Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis        : 0,1 – 1,0 % ragi roti per kilogram pakan
Aplikasi     : Campurkan kedalam telur ayam yang sudah dikocok terlebih dahulu dan campurkan dengan pakan atau pelet.

e.   Sirih  (Piper betlr L)


Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri, parast (8,3 ppt) dan anti jamur
Dosis        : 2 gram per 60 ml air
Aplikasi     : Direbus dengan air, setelah dingin rendam ikan yang terkena penyakit.

f.    Daun Jambu Batu  (Psidium guajava)


Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis        : 2 gram per 60 ml air
Aplikasi     : Direbus dengan air, setelah dingin rendam ikan selama 24 jam.

g.   Daun Pepaya  (Carica papaya)



Fungsi      : Pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis        : 2 gram per 60 ml air
Aplikasi     : Direbus lalu campurkan dengan air, setelah dingin rendam ikan yang terkena penyakit selama 24 jam.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar