I. P E N D
A H U L U A N
Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah
satu sumber andalan dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Produksi dari perikanan budidaya
sendiri
secara keseluruhan diproyeksikan meningkat dengan rata-rata 4,9 % per tahun. Target tersebut antara lain didasarkan atas dasar potensi pengembangan daerah perikanan budidaya yang memungkinkan di wilayah Indonesia. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta didukung peluang pasar internasional yang masih terbuka luas, maka diharapkan sumbangan produksi perikanan budidaya
semakin besar terhadap produksi nasional dan penerimaan devisa negara.
secara keseluruhan diproyeksikan meningkat dengan rata-rata 4,9 % per tahun. Target tersebut antara lain didasarkan atas dasar potensi pengembangan daerah perikanan budidaya yang memungkinkan di wilayah Indonesia. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta didukung peluang pasar internasional yang masih terbuka luas, maka diharapkan sumbangan produksi perikanan budidaya
semakin besar terhadap produksi nasional dan penerimaan devisa negara.
Untuk mencapai target produksi sesuai dengan
yang diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara lain
kegagalan produksi akibat serangan wabah penyakit ikan.
kegagalan produksi akibat serangan wabah penyakit ikan.
Untuk mengatasi permasalahan akibat serangan
agen patogenik pada ikan, para petani maupun pengusaha ikan banyak menggunakan berbagai bahan-bahan
kimia maupun antibiotika dalam
pengendalian penyakit tersebut. Namun dilain pihak pemakaian bahan kimia dan antibiotik secara terus
menerus dengan dosis/konsentrasi yang
kurang/tidak tepat, akan menimbulkan masalah baru berupa meningkatnya
resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut. Selain itu, masalah lainnya
adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat anti parasit, anti jamur, anti bakteri, dan anti viral.
resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut. Selain itu, masalah lainnya
adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat anti parasit, anti jamur, anti bakteri, dan anti viral.
II. Jenis
Obat-Obatan Tradisonal untuk Ikan
a.
Bawang putih (Allum sativum
Linn)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 10 – 20 gram per
kilogram pakan
Aplikasi : Tumbuk bawang putih,
campurkan ke dalam telur ayam yang sudah dikocok terlebih dahulu lalu dicampur
dengan pakan atau pelet. Setelah tercampur rata, keringkan pelet.
b.
Kunyit (Curcuma domestica)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 2,5 gram kunit per
liter air
Aplikasi : Tumbuk/blender
kunyit, peras dan tambahkan air. Lalu campurkan ke dalam pakan atau pelet.
Setelah tercampur berikan ke ikan.
c.
Meniran (Phyllanthus urinaria)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 10 gram meniran per
kilogram pakan
Aplikasi : Tumbuk/blender
ranting dan daun meniran, keringkan di oven 50 derajat celsius, haluskan dan
campurkan kedalam telur ayam yang sudah dikocok terlebih dahulu dam campurkan
dengan pakan atau pelet.peras dan tambahkan air. Lalu campurkan ke dalam pakan
atau pelet. Setelah tercampur berikan ke ikan.
d.
Ragi/Yeast (Saccharomyces spp)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 0,1 – 1,0 % ragi
roti per kilogram pakan
Aplikasi : Campurkan kedalam
telur ayam yang sudah dikocok terlebih dahulu dan campurkan dengan pakan atau
pelet.
e.
Sirih (Piper betlr L)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri, parast (8,3 ppt) dan anti jamur
Dosis : 2 gram per 60 ml air
Aplikasi : Direbus dengan air,
setelah dingin rendam ikan yang terkena penyakit.
f.
Daun Jambu Batu (Psidium guajava)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 2 gram per 60 ml air
Aplikasi : Direbus dengan air,
setelah dingin rendam ikan selama 24 jam.
g.
Daun Pepaya (Carica papaya)
Fungsi : Pencegahan atau
pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 2 gram per 60 ml air
Aplikasi : Direbus lalu
campurkan dengan air, setelah dingin rendam ikan yang terkena penyakit selama
24 jam.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar