PENDAHULUAN
Salah satu metode kultur Daphnia sp. yang sering digunakan
adalah metode pemupukan. Pupuk yang digunakana adalah pupuk organik dan
anorganik (Ivleva, 1973 dalam Casmuji, 2002). Pupuk organik
dapat berfungsi sebagai sumber makanan secara langsung untuk Daphnia sp.
dan organism makanan ikan lainnya atau diuraikan oleh bakteri menjadi
bahan-bahan organik yang merangsang pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton
(Boyd, 1982 dalam Casmuji, 2002).
LANGKAH – LANGKAH
BUDIDAYA DHAPNIA sp.
Persiapan
wadah.
Persiapan wadah Budidaya bertujuan untuk mengoptimalkan wadah Budidaya agar
media kultur Daphnia sp. bersih dan layak untuk budidaya. Tahap
pertama dalam melakukan budidaya kita harus mempersiapkan wadah budidayanya.
Wadah yang di gunakan untuk kultur Daphnia sp. yaitu berupa
bak beton yang berbentuk segi enam. Volume bak yaitu 2,16 m3. Langkah
pertama untuk persiapan wadah yaitu dinding dan dasar bak di bersihkan oleh
sikat dan di semprot dengan air agar kotoran yang menempel di dinding dan dasar
bak bersih. Setelah bak di bersihkan lalu dipasang peralon autlet. Peralon itu
di pasang di tengah-tengah bak karna penempatan autlet yaitu
di tengah-tengah bak budidaya, ukuran paralon tersebut yaitu sekitar 1 meter.
Selanjutnya kita pasang aerasi untuk suplai oksigen. Pada
dasarnya kebutuhan oksigen untuk perkembangan Daphnia sp. yaitu
lebih dari 2 ppm.
Setelah bak di bersihkan dan peralon serta aerasi di pasang, sebaiknya bak
jangan dulu di isi akan tetapi bak di keringkan dulu selama 1 hari agar
bakteri, dan organisma lain tidak berkembang biak di wadah budidayaDaphnia
sp. sehingga dapat mengganggu dalam budidaya daphnia serta organisme lain
tidak menjadi pesaing dalam perebutan oksigen dalam budidaya Daphnia sp.
tersebutLangkah selanjutnya yaitu mengisi bak dengan air
dengan ketinggian air
80 cm. Setelah di isi air terlebih dahulu kita cek ph dan suhu bak tersebut.
Kemudian bak tersebut kita kasih pupuk, dosis pupuk yang di berikan yaitu 2,4
gram/ liter. Pupuk bertujuan untuk kelangsungan hidupDaphnia dan
sebagai bahan makanan Daphnia sp. perlu kita ketahui bahan
makanan Daphnia sp yaitu phytoplankton, ketersediaan
phytoplankton harus cukup agar perkembangan Daphnia sp. berkembang
cepat. Bak budidaya daphnia di pupuk maka bak tersebut akan menimbulkan
fhitoplankton, dan selanjutnya daphnia akan memakan phytoplankton.
Pupuk organik yang bisa digunakan untuk kultur Daphnia sp adalah kotoran
ayam, kotoran sapi, kotoran babi, kotoran kambing/domab, dan kotoran kuda.
Namun , dari berbagai jenis kotoran tersebut menurut Kadarwan (1974) dalam Casmuji
(2002) kotoran ayam dianggap lebih baik daripada kotoran kandang lainnya.
Untuk pemupukan dengan kotoran ayam dosis awal yang diberikan yaitu
sebanyak 500 g/m3 dan 250 g/m3 setiap hari (Shpet dalam Casmuji,
2002). Sedangkan menurut Suprayitno (1986) dalam Casmuji
(2002) untuk mendapatkan media kultur yang baik kotoran ayam kering yang
digunakan untuk kultur Daphnia sp. adalah 2-5 g/l air. Di bawah ini dijelaskan
metode budidaya daphnia (Darmanto dkk., 2000).
Inokulasi
Inokulasi Daphnia sp. dapat
dilakukan dengan memakai sitem induk Daphnia sp yaitu Daphnia dewasa
atau indukan. Inokulasi di ambil indukannya dari tempat penyediaan induk
yang ada di bak khusus induk. Daphnia sp. di perairan dapat
dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk menghitung kepadatan Daphnia pada
saat inokulasi maupun masa Budidaya, dapat di lakukan tanpa menggunakan alat
pembesar atau mikroskop. Cara pengambilanDaphnia sp. induk dari bak
yaitu Daphnia diambil dari dalam bak, lalu di masukan kedalam
wadah yang telah di aerasi agak besar sehingga apabilaDaphnia di
masukan kedalam wadah tersebut tidak kekurangan oksigen. Setelah di dapatkan
indukan maka di tebar di bak kultur. Padaat tebarDaphnia di bak
yaitu 12 ekor/liter.
Pengelolaan Kualitas Air
Penelolaan kualitas air Daphnia sp. merupakan
salah satu kegiatan budidayaDaphnia karna kualitas air yang bagus
akan menentukan keberhasilan dalam melakukan budidaya. Air adalah tempat media
budidaya, maka kita harus memperhatikan kualitas air yang ada pada wadah
budidaya. Pengontrolan kualitas air dengan menggunakan Tetra test berfungsi
sebagai pengontrol pH, NO2- dan NO3-. Pengontrolan
di lakukan setiap hari. Untuk dapat hidup dan berkembang biak dengan
baik, Daphnia sp. membutuhkan lingkungan dengan suhu 210 C,
oksigen terlarut 2 ppm dan pH 6,5-8,5. Dahnia sp. juga hidup
pada suhu antara 24-280 C dan pH 6,3-6,7 dan penetasan Dahpnia
sp. yang baik adalah pada suhu 210 C. (Gusrina,2006)
Pemupukan
Dalam proses budidaya daphnia dilakukan pemupukan didalam wadah budidaya
yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton. Kepadatan
phytoplankton yang dibutuhkan budidaya daphnia adalah 105-106 sel/ml
media budidaya. Pemupukan wadah budidaya dengan dosis 2,4 gram/liter. Tetapi
menurut literatur ada yang menggunakan dosis 500 gr/m3.
Daphnia memakan berbagai macam bakteri, ragi, alga
bersek tunggal, dan detritus. Tetapi dalam kegiatan makanan utamanya yaitu
memakan Phytoplankton sebagai makanan utama. Daphnia mengambil makanannya
dengan cara menyaring makanan atau “filter
feeding.”. Dalam memeliharaDaphnia agar tumbuh dan berkembang
dilakukan pemupukan susulan yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton, baktekri dan organisme yang
lainya. Pupuk susulan di lakukan 2 minggu sekali dengan dosis 30 % dari
pemupukan pertama. Tetapi harus juga diingat dalam pemupukan susulan jumlah
pupuk yang di berikan jangan berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut akan menaikan kadar
amoniak tinggi dan perebutan oksigen.
Perkembanganbiakan Daphnia
sp.
Daphnia sp. berkembang biak secara parthenogenesis (tanpa
melakukan proses perkawinan) dan seksual atau kawin. Perbandingan jenis kelamin
pada daphnia menunjukan keragaman dan tergantung pada kondisi lingkungannya
pada lingkungan yang baik, hanya berbentuk individu betina tanpa individu
jantan. Kondisi ini, telur akan dierami di dalam kantong pengeram hingga
menetas anak daphnia sp. di keluarkan pada waktu pergantian kulit. di samping
individu betina di hasilkan individu jantan yang dapat mendominasi populasi
perbandingan 1 ; 27. Dengan munculnya jantan, populasi yang berekproduksi
secara seksual akan membentuk efia atau resting
egg di sebut juga siste yang akan menetas jika kondisi perairan baik
kembali.
Daphnia
sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama 0,8 mm di
hasilkan secara parthenogenesis. PDaphnia mulai muncul
atau berkembang biak pertama kali pada umur 6-7 hari. Pada lingkungan yang suhu
rata 22-240 C dengan pH 7,5. Daphnia sp. sudah
menjadi dewasa dalam waktu 4 hari dengan umur yang dapat mencapai 12 hari.
Setiap satu atau dua hari sekali,Daphnia sp. akan beranak 29 ekor. Jadi
selama hidupnya hanya dapat beranak tujuh kali dengan jumlah yang di hasilkan
200 ekor. (Gusrina, 2006).
Dalam
masa pemeliharaan daphnia kita perlu mengamati kepadatannya. Hal ini dapat kita
lakukan dengan cara pengambilan sampling. Apabila jumlah Dahnia yang ada sangat
banyak, pertama-tama kita aduk bak tersebut lalu kita ambil daphnia yang ada di
bak lalu kita ambil dan encerkan pada gelas 100 ml.Setelah di encerkan maka
kita hitung di wadah penghitungan.
Pemanenan
Pemanenan di lakukan pada saat sinar matahari masuk
pada perairan bak, karna pada waktu matahari masuk ke perairan maka Daphnia
akan muncul sehingga dapat mempermudah dalam pemanenan Sebelum melakukan
pemanenan, terlebih dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Alat yang di gunakan yaitu seser yang berukuran halus, mangkuk palstik dan
sendok.
Langkah pertama dalam melakukan pemanenan
menggunakan seser halus dengan cara mengaduk-aduk dalam wadah budidaya, agar
daphnia mengumpul sehingga mudah untuk mengambilnya.Lalu daphnia di tangkap,
Setelah daphnia di tangkap oleh seser maka Daphnia tersebut di ambil dengan
menggunakan sendok lalu di paking denganmasukan ke dalam plastik yang sudah
berisi air.
SUMBER :
Casmuji. 2002. Penggunaan Supernatan Kotoran Ayam dan
Tepung Terigu Dalam Budidaya Daphnia Sp. [Skripsi]. Departemen Budidaya
Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Darmanto et al. 2000. Budidaya Pakan Alami
untuk Benih Ikan Air Tawar. [Paper]. Badan Penelitian Dan Pengembangan
Pertanian Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta
Mokoginta I. 2003. Budidaya Daphnia. [Modul].
Direktorat Menengah Kejuruan . Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan
Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.
Mufidah dkk. 2009. Pengkayaan Daphnia
Spp. dengan Viterna terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva
Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus).http://journal.unair.ac.id/filerPDF/9_N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar