Jumat, 06 Juli 2018

BUDIDAYA CACING SUTRA (Tubifex. SP)


PENDAHULUAN


Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya sendiri menyerupai darah. Untuk ukuran cacing ini memang tergolong sangat kecil, mengingat ukurannya hampir 11-12 dengan rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidupnya membentuk koloni seperti semut, di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, oleh karenanya komposisi ini merupakan komposisi yang pas untuk pakan ikan ternak maupun ikan hias.
Biologi Cacing Rambut (Tubifex sp.)
1. Klasifikasi
Cacing rambut (Tubifex sp.) diklasifikasikan sebagai berikut
Phylum : Annelida
Kelas : Oligichaeta
Ordo : Haplotaxida
Familia : Tubificidae Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp.
2. Morfologi
Cacing Tubifex memiliki beberapa nama sesuai dengan ciri yang dimilikinya. Misalnya cacing ini disebut cacing merah atau cacing rambut atau cacing sutera. Disebut cacing merah karena sekujur tubuhnya berwarna merah, disebut cacing rambut karena bentuknya menyerupai rambut dengan panjang 2-3 cm, meskipun pernah ditemukan yang panjangnya 20 cm, dan dikenal sebagai cacing sutera mungkin karena selembut sutera.
Tubuh cacing Tubifex beruas-ruas. Cacing ini memiliki saluran pencernaan. Mulutnya berupa celah kecil, terletak di daerah terminal. Saluran pencernaannya berujung pada anus yang terletak pada bagian sub-terminal.
3. Habitat dan Sifat
Cacing Tubifex banyak hidup di perairan tawar yang airnya jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bahan-bahan organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan. Cacing ini akan membenamkan kepalanya masuk ke dalam lumpur untuk mencari makanan. Sementara ujung ekornya akan disembulkan di atas permukaan dasar untuk bernafas. Perairan yang banyak dihuni oleh cacing ini sepintas tampak seperti koloni lumut merah yang melambai-lambai.
Kebiasaan makan dan cara makan cacing rambut ialah memakan detritus, alga benang, diatom atau sisa-sisa tanaman yang terlarut di lumpur dengan cara cacing membuat lubang berupa tabung dan menyaring makanan atau mengumpulkan partikel-partikel lumpur yang dapat dicerna di dalam ususnya. Cacing Tubifex tumbuh optimal pada suhu 18 - 20 °C. Pada suhu di atas 35°C cacing ini mati dan pada suhu dibawah 5°C dalam keadaan tidak aktif. Seperti biota air lain, cacing Tubifex membutuhkan oksigen untuk pernafasannya. Oksigen optimum untuk hidup dan berkembang biak adalah 3-8 ppm. Cacing Tubifex adalah hewan air tawar sehingga sangat peka terhadap perubahan salinitas. Cacing Tubifex tidak menyukai sinar, sehingga mudah ditemukan pada tempat-tempat yang teduh.

Langkah-langkah Budidaya Cacing Sutra

Persiapan Pembibitan
Anda bisa menemukan bibit cacing sutra di toko ikan hias, atau bisa juga langsung mendapatkannya di alam bebas dengan cacatan harus dikarantina terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari bakteri patogen. Langkah-langkah karantina yaitu cacing dialiri air bersih selama 2-3 hari dengan debit air yang kecil dengan kandungan oksigen cukup. Langkah ini dilakukan untuk menghindari resiko bakteri patogen dan menjaga kesehatan cacing sebelum siap untuk dibudidayakan.
Persiapan Media Tumbuh
Budidaya cacing sutra dengan media nampan sebetulnya sudah bukan hal baru,mengingat cara ini sudah dilakukan semenjak awal tahun 2013, namun baru populer di masa sekarang. Budidaya ini menggunakan sistem SCRS (Semi Closed Resirculating System). Sistem ini meruapakan metode pengolahan dan penggunaan kembali air yang dipakai pada proses budidaya cacing sutra. Pengisian air baru dilakukan ketika air dalam nampan mengalami penyusutan akibat penguapan atau evaporasi.
Budidaya cacing sutra menggunakan nampan memiliki beberapa keuntungan,diantaranya:
1. Lebih hemat dalam pemakaian air
Air yang telah melalui susunan media pada media nampan ditampung pada wadah yang ada di bagian bawah rak dan selanjutnya dialirkan kembali ke media nampan yang paling atas dengan memakai pompa air atau dab.
2. Menghemat dalam Pemakaian Probiotik dan jenis Obat-obatan yang lain.
Probiotik dan obat-obatan yang telah dicampurkan pada media tumbuh atau substrat budidaya cacing sutra yang ikut kebawa arus air tidak langsung terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik yang ikut tertampung di suatu wadah bagian bawah wadah rak bersama air dapat dipakai kembali dengan cara mengalirkan ke media yang terletak di paling atas dengan bantuan pompa air atau dab.
3. Tidak membutuhkan lahan yang luas, karena hanya menggunakan nampan yang tersusun secara vertikal. Anda pun dapat melakukannya sendiri di rumah, cukup simpel dan praktis dibanding jenis budidaya yang lain.
Agar kapasitas produksi cacing sutra menggunakan nampan bisa maksimal, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal sebagai berikut,
1. Pilihlah nampan yang awet dan tahan pecah, sehingga bibit yang sudah ada di media tidak harus mengulang sedari awal budidaya yang pada umumnya membutuhkan waktu sekitar 50 – 57 hari mulai dari proses awal hingga sampai panen.
2. Gunakan material rangka penyangga nampan yang kuat, yang tahan terhadap cuaca untuk mencegah rapuh atau roboh.
3. Aturlah jumlah nampan sebanyak mungkin, dengan tetap mempertimbangkan kekuatan rangka
4. Semakin banyak rak susunan nampan, tentunya semakin tinggi jumlah produksi cacing sutra.

Persiapan Pembibitan
Dalam proses pembibitan , haruslah  bibit yang steril dari bakteri. Terutama jika bibit tersebut berasal dari alam. Caranya dengan mengkarantina bibit dalam wadah yang sudah dialiri air dengan debit rendah. Air yang digunakan juga harus bersih dan mengandung cukup oksigen, biarkan selama 3 hari. Jika tidak mau repot cukup membeli bibit di toko ikan hias.
Persiapan Media untuk Budidaya Cacing Sutra
Untuk persiapan habiata cacing sutra menggunakan lumpur yang diambil dari kolam pemeliharaan ikan misalnya ikan lele.  Namun bila sulit menemukannya bisa menggunakan  campuran lumpur sawah, kotoran ayam, ampas tahu, dedak dengan komposisi 5:1:1:1 dan ditambah bahan probiotik. Biarkan campuran lumpur ini selama satu minggu untuk proses fermentasi berlangsung dalam wadah tertutup (tong/gentong) dan diberi lobang angin kecil untuk kebutuhan oksigen selama proses fermentasi berlangsung. Setelah satu minggu media lumpur siap dijadikan habitat budidaya cacing sutra dengan ciri-ciri tidak menimbulkan bau busuk.

Untuk anda yang mengunakan nampan dengan sistem rak. Saluran masuknya air cukup ditaruh pada nampan paling atas. Kemudian beri lubang pada samping nampan  tepat ditengah. Sehingga nampan paling atas jika sudah terisi setengah kelebihan air akan mengalir pada nampan dibawahnya. Sebelum diisi air, campuran lumpur fermentasi  kemudian disebarkan ke masing-masing wadah (nampan) budidaya dengan ketebalan 4 – 5 cm biarkan selama satu minggu.
Bibit Cacing
Bibit cacing bisa diambil dari alam seperti sungai, selokan, parit yang kaya bahan organik atau dari hasil budidaya. Bibit cacing bisa diambil dengan bantuan serokan kain kasa halus dan diambil dengan hati-hati agar tidak banyak bibit cacing yang mati. Bibit cacing yang terkumpul kemudian dibersihkan dengan air bersih hingga gumpalan lumpur hilang dan tinggal cacing yang terlihat sudah bersih.
Proses Pemeliharaan
Bibit cacing yang sudah bersih kemudian disebarkan dalam wadah budidaya (nampan) dan selalu dikontrol untuk melihat apakah media budidaya sudah sesuai atau belum. Pakan cacing  Pakan cacing sutra bisa dibuat seperti halnya membuat lumpur media budidaya seperti di atas. Pemberian pakan hasil fermentasi ini bisa diberikan seminggu sekali ke dalam masing-masing wadah (nampan)  budidaya cacing. Dalam proses pemeliharaan perlu menjaga ketinggian air pada kisaran 5 cm.
Masa Panen
Panen perdana dilakukan setelah bibit cacing cacing dipelihara selama kurang lebih 60 hari. Panen berikutnya bisa dilakukan setiap minggu sekali. Panen dilakukan  dengan bertahap yaitu tidak mengambil keseluruhan cacing namum hanya mengambil lapisan media budidaya  kurang lebih 2 cm dari lapisan teratas. Hal ini dilakukan agar produksi atau panen dapat dilakukan secara kontinyu. Cara memanenya adalah , nampan plastik ditutup hingga gelap. Biarkan 5 jam, nanti cacing akan bergerombol di permukaan. Kumpulan cacing yang berwarna merah ini, ambil dengan tangan atau serok.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar