Jumat, 26 Oktober 2018

PEMBUATAN PAKAN LELE ORGANIK


1.    PENDAHULUAN


Lele organik merupakan ikan lele yang dibudidayakan dengan menggunakan teknik budidaya lele yang ramah lingkungan, yaitu memanfaatkan setting mikroorganisme positif pada kolam dan siklus yang sama dengan habitat hidup ikan lele yang asli.  Cara ini dikembangkan untuk meringankan beban para pembudidaya ikan lele yang merasa keberatan dengan mahalnya harga pakan untuk pembesaran ikan.
Banyak keuntungan yang diperoleh jika budidaya lele dilakukan menggunakan cara organik dibandingkan dengan budidaya lele dengan cara konvensional yang membutuhkan banyak sekali penanganan.  Ada manfaat utama yang kira dapat jika menggunakan metode lele organik, yaitu simple dan hemat biaya.  Adapun beberapa manfaat lainnya dengan metode budidaya lele organik sebagai berikut :
·     Hemat pakan
·     Hemat biaya pemeliharaan
·     Menekan persentase kematian
·     Tidak banyak memerlukan pergantian air
·     Bebas bahan kimia
·     Bebas bau
·     Mudah di praktekan
·     Limbahnya dapat dimanfaatkan
·     Membantu pembudidaya mendapat penghasilan tambahan
·     Rasa daging lele lebih gurih
Dalam melakukan budidaya lele dengan metode organik, salah satunya dengan memberikan ikan lele dengan pakan organik dari kotoran ternak.  Kotoran ternak sebagai pakan organik dalam metode ini bukan berarti langsung diberikan pada ikan lele.  Kotoran tersebut akan diproses menjadi semacam pupuk organik yang akan merangsang tumbuhnya pakan alami yang berguna sebagai pakan sekaligus media berkembangnya mikroorganisme kompleks pada kolam.
Beberapa hal yang harus diketahui dan diperhatikan dalam memanfaatkan kototan ternak sebagai pakan organik sebagai berikut :
·         Kotoran ternak yang digunakan itu tidak sembarangan, artinya tidak asal-asalan.  Usahakan kotoran ternak tersebut padat dan tidak berbau.
·         Usahakan kotoran ternak yang digunakan berasal dari ternak yang diberi pakan dengan jenis makanan hasil fermentasi.  Kotoran ternak ini bisa didapatkan dari ternak yang makanannya sudah difermentasi terlebih dahulu.
2.       Bahan-Bahan Pakan Lele Organik


Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan lele organik, adalah kotoran yang berasal dari ternak seperti : sapi, kambing, kerbau, kelinci.  Tidak ada bukti yang signifikan mengenai keunggulan masing-masing jenis kotoran ternak, tetapi secara umum kotoran sapi lebih banyak digunakan sebagai bahan pakan organik lele, dikarenakan ketersediaannya lebih banyak dibandingkan dengan kotoran hewan ternak lainnya.
Kotoran ternak lain yang bisa dipakai untuk bahan pakan organik ikan lele adalah kototan ayam yang berasal dari peternakan ayam pedaging.  Menurut hasil penelitian kotoran ayam mengandung 18,97 % protein abu, 18,41 % protein kasar, 1,19 % lemak kasar 12,52 % serat kasar, 32,91 % energi total nutrient (ETN), 8,02 % kalsium, dan 2,63 % fosfor (Solopos.com, 14 Juli 2012).  Melihat kandungan yang terdapat pada kotoran ayam, maka kotoran ayam ini sangat bagus untuk bahan pakan organik pakan lele.
Kotoran ayam kandungan nitrogen sangat tinggi, semakin tinggi kandungan unsur hara nitrogen, bahan baku semakin cepat terurai. Hal ini disebabkan karena jasad renik pengurai memerlukan unsur hara nitrogen untuk perkembangannya.  Unsur hara nitrogen digunakan oleh mikroorganisme untuk sintesis protein dan pembentukan protoplasma.  Sebanyak 40 – 50 % protoplasma tersusun dari senyawa yang mengandung unsur hara nitrogen.
3.       Cara Membuat Pakan Organik Ikan Lele
Dalam membuat pakan organik ikan lele, hal pertama yang perlu disiapkan adalah media berupa kolam lele.  Kita tidak perlu membuat kolam ikan lele dari tanah, karena nantinya kita menggunakan kompos yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak mikroorganisme.  Pembudidaya bisa menggunakan kolam semen atau kolam terpal.
Bahan yang diperlukan :
·         Kotoran ternak yang telah diangin-anginkan selama sekitar seminggu sebanyak 100 – 150 kg dalam keadaan kering.
·         Probiotik EM 4 Perikanan 1 liter.
·         Air matang sekitar 10 – 20 liter.
·         Tetes tebu (molase) sebanyak 2 liter
·         Karaung dan paranet sesuai ukuran kolam sekitar 1 x 2 m, sebagai tempat untuk pemberian pakan organik ke kolam.
·         Jeriken atau Kaleng bekas cat dari plastik kapasitas 30 liter.
Proses pembuatan pakan organik
·         Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan probiotiknya dulu, jadi sebelum kita mencampur semua bahan, pertama kita campurkan probiotik, molase, dan air matang, campuran tersebut kita aerasi selama 2 jam dengan cara memasang aerator.
·         Setelah itu kita masukan kotoran ternak yang sudah keringkan ke dalam wadah fermentasi yang sudah kita siapkan sebelumnya.
·         Kita siramkan campuran probiotik yang sudah kita aktifkan tadi ke dalam wadah yang berisi kotoran ternak, terus kita aduk secara merata.
·         Kemudian kita tutup wadahnya, dan kita biarkan saja sampai bahan-bahan itu berfermentasi selama 7 – 14 hari.  Nanti kalau proses fermentasi sudah selesai, pakan yang sudah terfermentasi itu bisa kita masukan ke dalam karung.
Cara Pemberian Pakan Organik

Pakan organik dari kotoran ternak bisa kita berikan pada lele yang berumur di bawah 1 bulan dengan ukuran penebaran awal maksimum 4 – 6 cm.  Cara pemberiannya cukup ambil pakan organik hasil fermentasi, kemudian masukan kedalam wadah (karung) dan masukan ke dalam kolam lele.
Sedangkan cara lainnya, letakkan pakan organik hasil fermentasi ke atas paranet sudah terpasang di atas permukaan air kolam lele.
Apabila menebar benih lele ukuran 2 – 3 cm atau 3 – 4 cm, setelah 3 – 4 hari setelah tebar benih, lakukan penambahan pakan lele organik sebanyak 2 -3 gayung tergantung dari luas kolam dan jumlah tebar benih.
Selanjutnya, lakukan pemupukan ulang   dengan Fermentasi kotoran ternak tadi secara rutin, setiap 2 – 3 hari sekali sampaiukuraan lele 5 – 7 cm dan sudah mau mengkonsumsi pakan lele organik yang sudah dijadikan fellet.

Sumber:
Efendi, Mahmud dan Sitanggang,Maloedin, 2016. Lele Organik Hemat Pakan. PT. Agro Media Pustaka.  Jakarta Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar