Menjamurnya usaha olahan ikan
lele menjadi peluang yang potensial untuk mengembangkan pembudidayaan ikan
lele. Sifatnya yang bisa dikonsumsi oleh
berbagai kalangan masyarakat, menjadikan lele tidak lagi dipandang sebelah
mata. Bahkan telah menjelma menjadi
primadona di bumi nusantara.
Indonesia merupakan surga
budidaya ikan konsumsi karena memiliki potensi yang besar sebagai produsen
maupun konsumen ikan konsumsi. Lele
merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan, baik secara intensif
dalam kolam maupun dalam skala rumah tangga di pekarangan rumah. Perkembangan produksi ikan lele di Indonesia
meningkat secara signifikan selama 2006 – 2010, dengan kenaikan rata-rata setiap
tahun sebesar 39,66 %, menurut data Fishtat FAO, produksi ikan lele meningkat
drastis dari 553,336 ton pada tahun 2012 menjadi 663,274 ton pada tahun 2013.
Karena memiliki banyak kelebihan
dan nilai ekonomi yang tinggi, lele telah lama dibudidayakan di Indonesia. Budidaya ikan lele ini banyak dipilih karena
keuntungan dan kemudahan dalam budidayanya.
Apalagi lele tergolong jenis ikan konsumsi yang diminati oleh hampir
semua kalangan. Karena itulah, usaha
budidaya jenis ikan ini memiliki prospek yang cukup tinggi. Selain itu, ada sejumlah prospek lainnya yang
menjadi alasan membudidayakan lele merupakan sesuatu yang bernilai.
1. Mengandung Gizi yang Tinggi
Lele disukai konsumen karena
berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah harganya. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak
memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Sementara itu, budidaya ikan air tawar
lainnya dengan ukuran benih tebar yang sama, 5 – 7 cm atau 7 – 9 cm, membutuhkan waktu 4 – 9 bulan untuk bisa
panen dengan ukuran panen ikan 8 – 10 ekor/kg.
Disamping enak dan lezat
dikonsumsi, ternyata ikan lele memiliki khasiat atau manfaat yang luar biasa
bagi tubuh manusia. Bahkan, kandungan
gizi ikan lele menyamai ikan-ikan yang dihargai cukup tinggi alias mahal
dipasaran. Lele merupakan salah satu
ikan dengan kandungan protein yang sangat tinggi. Kandungan protein yang tinggi pada ikan lele
dapat memenuhi asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga sangat baik
untuk menyuplai energi tubuh manusia.
Selain itu, protein yang tinggi tersebut akan bereaksi pada kekuatan
otot dan menambah kekebalan tubuh bagi yang mengkonsumsinya.
Berbagai penelitian membuktikan,
selain bermanfaat bagi tubuh manusia dewasa, ternyata daging lele juga sangat
baik bagi janin bayi yang masih dalam kandungan. Tidak hanya itu, karena rendah merkuri, lele
pun sangat baik untuk ibu hamil dan dapat melancarkan ASI sang ibu yang akan
melahirkan. Kita semua sudah mengetahui
dapak merkuri bagi tubuh manusia.
Merkuri yang banyak didapat dari pencemaran limbah di laut dan mencemari
banyak ikan laut dapat mengacaukan sistem syaraf orang yang mengkonsumsinya.
Nilai dan Kandungan Gizi yang
terdapat pada 100 gram ikan lele
No.
|
Jenis
Zat Gizi
|
Bagian
Ikan Yang dapat dimakan
|
Ikan
segar utuh
|
1.
|
Kadar
air (%)
|
78,5
|
47,1
|
2.
|
Sumber
Energi (cal)
|
90
|
54
|
3.
|
Protein
(gr)
|
18,7
|
11,2
|
4.
|
Lemak
(gr)
|
1,1
|
0,7
|
5.
|
Kalsium(Ca)
(mgr)
|
15
|
9
|
6.
|
Posfor
(P) (mgr)
|
260
|
156
|
7.
|
Zat
besi (Fe) (mgr)
|
2
|
1,2
|
8.
|
Natrium
(mgr)
|
150
|
90
|
9.
|
Tamin
(Vit B1)
|
0,1
|
0,06
|
10.
|
Riboflavin
(Vit B2) (mgr)
|
0,05
|
0,03
|
11.
|
NiaSin
(mgr)
|
2,0
|
1,2
|
Sumber : FAO (1972)
2. Keuntungan Menjanjikan dari
Pemasaran Lele
Jika kita lihat di dalam negeri
banyak sekali tempat atau daerah yang memiliki masakan khas untuk jenis ikan
ini. Konsumen ikan lele pun tidak
terbatas pada masyarakat kelas tertentu saja.
Jenis ikan ini digemari oleh banyak kalangan, baik dari kalangan ekonomi
rendah, menengah, bahkan sampai kalangan masyarakat ekonomi atas. Ikan ini seolah telah menjadi primadona dalam
berbagai hidangan msakan, misalnya lele bakar, pecel lele, dan pindang lele.
Begitu terkenalnya jenis ikan
ini di kalangan masyarakat membuat pertumbuhan usaha kuliner pun semakin
banyak. Wajar saja jika kemudian banyak
yang membidik usaha ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengusaha warung makan merupakan salah satu
konsumen tetap yang bisa dijadikan target jika memilih usaha membudidayakan
lele. Jika mampu bersaing dan mampu
membidik pangsa pasar dari pengusaha ini, tentu hasil penjualan bisa lebih
bagus. Restoran dan juga pengusaha pecel
lele bisa juga dijadikan sasaran untuk memasarkan hasil budidaya lele.
Tidak hanya rumah makan,
sekarang ini ada juga yang telah mengembangkan usaha di bidang keripik
lele. Tentunya kesempatan tersebut dapat
dijadikan sebagai tambahan pangsa pasar.
Jika tidak mau repot memasarkan sendiri hasil budidaya yang ada, kita
juga bisa langsung menjual ke pemborong atau pedagang ikan. Hal yang sudah pasti untuk masalah konsumen
adalah bisnis ini masih cukup banyak memiliki permintaan yang belum terpenuhi.
Bagaimana dengan prospek ke
depan untuk usaha budidaya lele ?. Kalau
dilihat dari pertumbuhan konsumen tentu prospek atau peluang perkembangan usaha
ini juga tidak terbatas. Kalau urusan
makanan tentunya kebutuhannya tidak akan berkurang, mungkin tinggal disesuaikan
dengan kecendrungan perubahan kebiasaan, minat, dan selera konsumen terhadap
produk yang dihasikan.
Secara keseluruhan, melihat dari
berbagai kondisi umum yang ada sekarang ini tentu dapat disimpulkan bahwa usaha
ini memiliki masa depan yang cerah.
Tentu bukan tanpa perubahan, jika kita ingin mendapatkan gambaran yang
lebih jelas mengenai asumsi perkembangan usaha ini ke depan, perlu memperhatikan
beberapa hal, yakni kebutuhan konsumsi ikan lele, kecendrungan pelaku usaha
kuliner yang menggunakan bahan dasar lele, perubahan serta perkembangan budaya,
dan kebiasaan masyarakat.
Selain itu, pelaku usaha juga
harus memperhatikan tingkat persaingan yang ada, kualitas produk dan harga,
kemudahan dalam teknologi budidaya, modal usaha yang relatif rendah, pemasaran
benih maupun ikan lele konsumsi yang relatif mudah, dan budidaya yang dapat
dilakukan di lahas terbatas. Dari pembahasan di atas budidaya lele memiliki segala
kretaria bisnis.
3. Membidik Usaha Budidaya Lele
Mempelajari berbagai aspek yang
berkaitan dengan usaha ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai usaha
budidaya tersebut. Hal ini penting untuk
bahan kajian dan pertimbangan kita dalam menetukan perencanaan yang akan dibuat
sebelum menjalankan usaha. Suatu usaha
mustahil bisa berjalan dengan baik tanpa rencana.
Untuk mengkalkulasi potensi
budidaya ikan lele, ada baiknya kita menilik realitas di masyarakat. Bila peluang pemasaran lele sangat besar, ini
bukan slogan atau propaganda, telah banyak survei dan riset-riset pemasaran
yang membuktikan bahwa tingkat konsumsi ikan lele di tengah masyarakat cendrung
semakin meningkat, mungkinkah pemasaran lele menjadi hal yang sulit? Untuk membahas
tata cara pemasaran lele, langkah awal yang patut kita ketahui adalah sasaran
atau target pemasaran lele.
Ada sejumlah pasar potensial
yang dapat dijadikan target penjualan lele, seperti warung pecel lele, warteg,
dan rumah makan lainnya. Bahkan
restoran-restoran pada masa ini sudah mulai menawarkan menu spesial ikan lele,
ditambah semakin banyaknya tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau
yang lebih dikenal dengan istilah lele olahan.
Usaha tersebut mengolah lele dalam berbagai bentuk, dari bakso lele,
abon lele, keripik lele hingga lele presto.
Namun untuk melakukan pemasaran lele ditempat-tempat tersebut bukanlah
persoalan mudah, karena daya serap kebutuhan lele sangat tinggi. Tempat yang mudah untuk target pemasaran lele
misalnya warung pecel lele yang kian menjamur dimana-mana.
Analogi pemasaran lele yang
hanya membidik satu pangsa pasar yakni warung pecel lele, sudah sangat
menguntungkan. Lalu bagaimana dengan
peluang pemasaran lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya?. Pastinya akan lebih banyak lagi peluang
keuntungan dari pemasaran lele yang akan didapatkan. Bahkan ada pengalaman dari para pembudidaya
lele skala rumah tangga, yang hanya memiliki kolam di halaman rumah, saat akan
panen mereka memasang plang didepan rumah.
Alhasil selluruh produksi lele nya laris terjual.
Sumber :
Efendi, Mahmud dan
Sitanggang, Maloedin, 2016. Lele Organik
Hemat Pakan. Penerbit PT. AgroMedia
Pustaka, Jakarta Selata.
http://youdknow.blogspot.co.id/2014/07/peluang-usaha-ternak-lele.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar