Jumat, 23 Maret 2018

PROSPEK BUDIDAYA LELE YANG SANGAT MENJANJIKAN

Menjamurnya usaha olahan ikan lele menjadi peluang yang potensial untuk mengembangkan pembudidayaan ikan lele.  Sifatnya yang bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, menjadikan lele tidak lagi dipandang sebelah mata.  Bahkan telah menjelma menjadi primadona di bumi nusantara.
Indonesia merupakan surga budidaya ikan konsumsi karena memiliki potensi yang besar sebagai produsen maupun konsumen ikan konsumsi.  Lele merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan, baik secara intensif dalam kolam maupun dalam skala rumah tangga di pekarangan rumah.  Perkembangan produksi ikan lele di Indonesia meningkat secara signifikan selama 2006 – 2010, dengan kenaikan rata-rata setiap tahun sebesar 39,66 %, menurut data Fishtat FAO, produksi ikan lele meningkat drastis dari 553,336 ton pada tahun 2012 menjadi 663,274 ton pada tahun 2013.
Karena memiliki banyak kelebihan dan nilai ekonomi yang tinggi, lele telah lama dibudidayakan di Indonesia.  Budidaya ikan lele ini banyak dipilih karena keuntungan dan kemudahan dalam budidayanya.  Apalagi lele tergolong jenis ikan konsumsi yang diminati oleh hampir semua kalangan.  Karena itulah, usaha budidaya jenis ikan ini memiliki prospek yang cukup tinggi.  Selain itu, ada sejumlah prospek lainnya yang menjadi alasan membudidayakan lele merupakan sesuatu yang bernilai.
1.   Mengandung Gizi yang Tinggi
Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah harganya.  Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.  Sementara itu, budidaya ikan air tawar lainnya dengan ukuran benih tebar yang sama, 5 – 7  cm atau 7 – 9  cm, membutuhkan waktu 4 – 9 bulan untuk bisa panen dengan ukuran panen ikan 8 – 10 ekor/kg.
Disamping enak dan lezat dikonsumsi, ternyata ikan lele memiliki khasiat atau manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia.  Bahkan, kandungan gizi ikan lele menyamai ikan-ikan yang dihargai cukup tinggi alias mahal dipasaran.  Lele merupakan salah satu ikan dengan kandungan protein yang sangat tinggi.  Kandungan protein yang tinggi pada ikan lele dapat memenuhi asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga sangat baik untuk menyuplai energi tubuh manusia.  Selain itu, protein yang tinggi tersebut akan bereaksi pada kekuatan otot dan menambah kekebalan tubuh bagi yang mengkonsumsinya.
Berbagai penelitian membuktikan, selain bermanfaat bagi tubuh manusia dewasa, ternyata daging lele juga sangat baik bagi janin bayi yang masih dalam kandungan.  Tidak hanya itu, karena rendah merkuri, lele pun sangat baik untuk ibu hamil dan dapat melancarkan ASI sang ibu yang akan melahirkan.  Kita semua sudah mengetahui dapak merkuri bagi tubuh manusia.  Merkuri yang banyak didapat dari pencemaran limbah di laut dan mencemari banyak ikan laut dapat mengacaukan sistem syaraf orang yang mengkonsumsinya.
Nilai dan Kandungan Gizi yang terdapat pada 100 gram ikan lele
No.
Jenis Zat Gizi
Bagian Ikan Yang dapat dimakan
Ikan segar utuh
1.
Kadar air (%)
78,5
47,1
2.
Sumber Energi (cal)
90
54
3.
Protein (gr)
18,7
11,2
4.
Lemak (gr)
1,1
0,7
5.
Kalsium(Ca) (mgr)
15
9
6.
Posfor (P) (mgr)
260
156
7.
Zat besi (Fe) (mgr)
2
1,2
8.
Natrium (mgr)
150
90
9.
Tamin (Vit B1)
0,1
0,06
10.
Riboflavin (Vit B2) (mgr)
0,05
0,03
11.
NiaSin (mgr)
2,0
1,2
 Sumber : FAO (1972)
2.   Keuntungan Menjanjikan dari Pemasaran Lele
Jika kita lihat di dalam negeri banyak sekali tempat atau daerah yang memiliki masakan khas untuk jenis ikan ini.  Konsumen ikan lele pun tidak terbatas pada masyarakat kelas tertentu saja.  Jenis ikan ini digemari oleh banyak kalangan, baik dari kalangan ekonomi rendah, menengah, bahkan sampai kalangan masyarakat ekonomi atas.  Ikan ini seolah telah menjadi primadona dalam berbagai hidangan msakan, misalnya lele bakar, pecel lele, dan pindang lele.
Begitu terkenalnya jenis ikan ini di kalangan masyarakat membuat pertumbuhan usaha kuliner pun semakin banyak.  Wajar saja jika kemudian banyak yang membidik usaha ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Pengusaha warung makan merupakan salah satu konsumen tetap yang bisa dijadikan target jika memilih usaha membudidayakan lele.  Jika mampu bersaing dan mampu membidik pangsa pasar dari pengusaha ini, tentu hasil penjualan bisa lebih bagus.  Restoran dan juga pengusaha pecel lele bisa juga dijadikan sasaran untuk memasarkan  hasil budidaya lele.
Tidak hanya rumah makan, sekarang ini ada juga yang telah mengembangkan usaha di bidang keripik lele.  Tentunya kesempatan tersebut dapat dijadikan sebagai tambahan pangsa pasar.  Jika tidak mau repot memasarkan sendiri hasil budidaya yang ada, kita juga bisa langsung menjual ke pemborong atau pedagang ikan.  Hal yang sudah pasti untuk masalah konsumen adalah bisnis ini masih cukup banyak memiliki permintaan yang belum terpenuhi.
Bagaimana dengan prospek ke depan untuk usaha budidaya lele ?.  Kalau dilihat dari pertumbuhan konsumen tentu prospek atau peluang perkembangan usaha ini juga tidak terbatas.  Kalau urusan makanan tentunya kebutuhannya tidak akan berkurang, mungkin tinggal disesuaikan dengan kecendrungan perubahan kebiasaan, minat, dan selera konsumen terhadap produk yang dihasikan.
Secara keseluruhan, melihat dari berbagai kondisi umum yang ada sekarang ini tentu dapat disimpulkan bahwa usaha ini memiliki masa depan yang cerah.  Tentu bukan tanpa perubahan, jika kita ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai asumsi perkembangan usaha ini ke depan, perlu memperhatikan beberapa hal, yakni kebutuhan konsumsi ikan lele, kecendrungan pelaku usaha kuliner yang menggunakan bahan dasar lele, perubahan serta perkembangan budaya, dan kebiasaan masyarakat.
Selain itu, pelaku usaha juga harus memperhatikan tingkat persaingan yang ada, kualitas produk dan harga, kemudahan dalam teknologi budidaya, modal usaha yang relatif rendah, pemasaran benih maupun ikan lele konsumsi yang relatif mudah, dan budidaya yang dapat dilakukan di lahas terbatas. Dari pembahasan di atas budidaya lele memiliki segala kretaria bisnis.
3.   Membidik Usaha Budidaya Lele
Mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan usaha ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai usaha budidaya tersebut.  Hal ini penting untuk bahan kajian dan pertimbangan kita dalam menetukan perencanaan yang akan dibuat sebelum menjalankan usaha.  Suatu usaha mustahil bisa berjalan dengan baik tanpa rencana.
Untuk mengkalkulasi potensi budidaya ikan lele, ada baiknya kita menilik realitas di masyarakat.  Bila peluang pemasaran lele sangat besar, ini bukan slogan atau propaganda, telah banyak survei dan riset-riset pemasaran yang membuktikan bahwa tingkat konsumsi ikan lele di tengah masyarakat cendrung semakin meningkat, mungkinkah pemasaran lele menjadi hal yang sulit? Untuk membahas tata cara pemasaran lele, langkah awal yang patut kita ketahui adalah sasaran atau target pemasaran lele.
Ada sejumlah pasar potensial yang dapat dijadikan target penjualan lele, seperti warung pecel lele, warteg, dan rumah makan lainnya.  Bahkan restoran-restoran pada masa ini sudah mulai menawarkan menu spesial ikan lele, ditambah semakin banyaknya tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang lebih dikenal dengan istilah lele olahan.  Usaha tersebut mengolah lele dalam berbagai bentuk, dari bakso lele, abon lele, keripik lele hingga lele presto.  Namun untuk melakukan pemasaran lele ditempat-tempat tersebut bukanlah persoalan mudah, karena daya serap kebutuhan lele sangat tinggi.  Tempat yang mudah untuk target pemasaran lele misalnya warung pecel lele yang kian menjamur dimana-mana.
Analogi pemasaran lele yang hanya membidik satu pangsa pasar yakni warung pecel lele, sudah sangat menguntungkan.  Lalu bagaimana dengan peluang pemasaran lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya?.  Pastinya akan lebih banyak lagi peluang keuntungan dari pemasaran lele yang akan didapatkan.  Bahkan ada pengalaman dari para pembudidaya lele skala rumah tangga, yang hanya memiliki kolam di halaman rumah, saat akan panen mereka memasang plang  didepan rumah.  Alhasil selluruh produksi lele nya laris terjual.
Sumber :
Efendi, Mahmud dan Sitanggang, Maloedin, 2016.  Lele Organik Hemat Pakan.  Penerbit PT. AgroMedia Pustaka, Jakarta Selata.
http://youdknow.blogspot.co.id/2014/07/peluang-usaha-ternak-lele.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar