Perkembangan
budidaya ikan dari sistem tradisional, ekstensif menjadi sistem intensif
dirasakan sangat pesat. Namun perkembangan tersebut telah banyak menimbulkan
masalah. Salah satu masalah yang dirasa sangat serius adalah masalah penyakit
ikan.
Penyakit
ikan biasanya timbul karena adanya interaksi antara tiga factor yaitu
lingkungan, inang dan adanya jasad penyebab penyakit. Apabila ketiga factor
tersebut berada dalam keseimbangan maka tidak akan terjadi masalah penyakit.
Tetapi apabila terjadi perubahan pada salah satu faktor maka akan terjadi
ketidak seimbangan. Hal ini akan dapat menimbulkan masah penyakit ikan.
Dengan
semakin luasnya sebaran areal budidaya ikan, dan semakin majunya perdagangan
serta lalu-lintas ikan hidup, maka penyebaran penyakit ikan akan semakin cepat.
Demikian juga dengan semakin intensif sistem budidaya ikan maka akan semakin
banyak masalah penyakit ikan yang timbul. Dalam keadaan demikian maka kita
harus sudah siap dengan teknologi penanggulangan penyakit ikan yang meliputi
tehnik diagnosa cepat, teknik pencegahan penyakit dan teknik pengobatannya.
Demikian juga untuk menjaga semakin meluasnya penyebaran penyakit ikan maka
peran Karantina Ikan akan sangat berarti.
Dalam suatu usaha budidaya ikan yang
intensif dengan padat penebaran tinggi, dengan penggunaan pakan buatan yang
sangat besar dapat mengakibatkan terjadinya suatu masalah. Masalah terbesar
yang sering dianggap menjadi penghambat budidaya ikan adalah munculnya serangan
penyakit. Serangan penyakit yang disertai gangguan hama dapat menyebabkan
pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat (kekerdilan), mortalitas meningkat,
konversi pakan manjadi sangat tinggi dan menurunnya hasil panen (produksi).
Ikan yang dipelihara dapat terserang hama dan penyakit karena diakibatkan oleh
kualitas air yang memburuk dan malnutrisi. Ikan yang sehat akan mengalami
pertumbuhan berat badan yang optimal. Ikan yang sakit sangat merugikan bagi
para pembudidaya karena akan mengakibatkan penurunan produktivitas. Oleh karena
itu agar ikan yang dipelihara di dalam wadah budidaya tidak terserang hama dan
penyakit harus dilakukan pencegahan. Pencegahan merupakan tindakan yang paling
efektif dibandingkan dengan pengobatan, Sebab, pencegahan dilakukan sebelum
terjadi serangan, baik hama maupun penyakit, sehingga biaya yang tidak terlalu besar.
Beberapa
usaha untuk menanggulangi penyakit ikan telah banyak dilakukan. Berbagai macam
bahan kimia dan antibiotika telah banyak dipakai dalam pengobatan penyakit
ikan. Pemakaian vaksin dan immunostimulan telah mulai digunakan untuk mencegah
timbulnya penyakit pada ikan. Penggunaan bakteri probiotik telah pula digunakan
dalam usaha penanggulangan penyakit pada ikan.
Usaha
pencegahan terhadap timbunya penyakit ikan juga telah dilakukan dengan jalan
memperbaikai kualitas air baik dengan jalan pengguanaan filter biologi maupun
dengan menggunakan proses bio-remediasi berkaitan dengan manajemen kesehatan
ikan meliputi cara diagnosa, pencegahan penyakit dan pengobatan terhadap
penyakit ikan.
JENIS-JENIS
HAMA DAN PENYAKIT IKAN
A.
HAMA IKAN
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat
memangsa,membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung
maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa
(predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme
pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang biasanya
mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama sering
menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang dilakukan
pemeliharaan ikan. Masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air maupun
sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang ada.
Hama
yang menyerang ikan biasanya datang dari luar melalui aliran air, udara atau
darat. Hama yang berasal dari dalam biasanya akibat persiapan kolam yang kurang
sempurna. Oleh karena itu untuk mencegah hama ini masuk kedalam wadah budidaya
dapat dilakukan penyaringan pada saluran pemasukan dan pemagaran pematang. Hama
ikan banyak sekali jenisnya antara lain larva serangga, serangga air, ikan
carnivora, ular, biawak, buaya , notonecta atau bebeasan, larva cybister atau
ucrit, berang-berang atau lisang, larva capung, trisipan. Hama menyerang ikan
hanya pada saat ikan masih kecil atau bila populasi ikan terlalu padat.
Sedangkan bila ikan mulai gesit gerakannya umumnya hama sulit memangsanya. Hama
yang menyerang ikan budidaya biasanya berupa ular, belut, ikan liar pemangsa.
Sedangkan hama yang menyerang larva dan benih ikan biasanya notonecta atau
bebeasan, larva cybister atau ucrit. Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam wadah
juga akan mengganggu. Meskipun bukan hama, tetapi ikan kecil-kecil itu menjadi
pesaing bagi kan dalam hal mencari makan dan memperoleh
oksigen.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan hama
terhadap ikan :
o
Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum
digunakan. Dalam pengapuran sebaiknya dosis pemakaiannya diperhatikan atau
dipatuhi.
o
Pada pintu pemasukan air dipasang saringan agar hama
tidak masuk ke dalam kolam. Saringan air pemasukan ini berguna untuk
menghindari masuknya kotoran dan hama ke dalam kolam budidaya.
o
Secara rutin melakukan pembersihan disekitar
kolampemeliharaan agar hama seperti siput atau trisipan tidak dapat
berkembangbiak disekitar kolam budidaya
Untuk
menghindari adanya hama ikan, dilakukan pemberantasan hama dengan menggunakan
bahan kimia. Akan tetapi penggunaan bahan kimia ini harus hati-hati hal ini
mengingat pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Bahan kimia sintetis
umumnya sulit mengalami penguraian secara alami, sehingga pengaruhnya
(daya racunnya) akan lama dan dapat membunuh ikan yang sedang dipelihara. Oleh
karena itu sebaiknya menggunakan bahan pemberantas hama yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti ekstrak akar tuba, biji teh, daun tembakau dan
lain-lain. Bahan ini efektif untuk membunuh hama yang ada dalam kolam dan cepat
terurai kembali menjadi netral.
Ada
beberapa tindakan penanggulangan serangan hama yang dapat dilakukan, antara
lain adalah sebagai berikut :
Penanggulangan Ular
1. Ular
tidak menyukai tempat tempat yang bersih. Karena itu, cara menghindari serangan
hama ular adalah dengan mejaga kebersihan lingkungan kolam.
2. Karena ular tidak dapat bersarang di pematang
tembok, sebaiknya dibuat pematang dari beton
atau tembok untuk menghindari serangannya.
3. Perlu
dilakukan pengontrolan pada malam hari. Jika
ada ular, bisa langsung dibunuh dengan pemukul atau dijerat dengan tali
Penanggulangan Belut
1. Sebelum
diolah, sebaiknya kolam digenangi air setinggi 20 -30 cm, kemudian diberi obat
pembasmi hama berupaakodan dengan dosis rendah yakni 0,3 – 0,5 cc per meter
kubik air.
2. Setelah
diberi pembasmi hama, kolam dibiarkan selama 2 hari hingga belut mati,
selanjutnya air dibuang.
Penanggulangan Ikan Gabus
1. Memasang
saringan di pintu pemasukan air kolam, sehingga hama ikan gabus tidak dapat
masuk.
2. Mempertinggi
pematang kolam agar ikan gabus dari saluran atau kolam lain tidak dapat loncat
ke kolam yang berisi ikan.
B. PENYAKIT IKAN
Penyakit
dapat diartikan sebagai organisme yang hidup dan berkembang di dalam tubuh ikan
sehingga organ tubuh ikan terganggu. Jika salah satu atau sebagian organ tubuh
terganggu, akan terganggu pula seluruh jaringan tubuh ikan . Pada prinsipnya
penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses
hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi di dalam air),
kondisi inang (ikan) dan kondisi jasad patogen (agen penyakit). Dari ketiga
hubungan faktor tersebut dapat mengakibatkan ikan sakit. Sumber penyakit atau
agen penyakit itu antara lain adalah parasit, cendawan atau jamur, bakteri dan
virus. Di lingkungan alam, ikan dapat diserang berbagai macam penyakit.
Demikian juga dalam pembudidayaannya, bahkan penyakit tersebut dapat menyerang
ikan dalam jumlah besar dan dapat menyebabkan kematian ikan, sehingga kerugian yang
ditimbulkannya pun sangat besar Penyebaran penyakit ikan di dalam wadah
budidaya sangat bergantung pada jenis sumber penyakitnya, kekuatan ikan (daya
tahan tubuh ikan) dan kekebalan ikan itu sendiri terhadap serangan penyakit.
Selain itu cara penyebaran penyakit itu
biasanya terjadi melalui air sebagai media tempat hidup ikan, kontak langsung antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya dan adanya inang perantara.
biasanya terjadi melalui air sebagai media tempat hidup ikan, kontak langsung antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya dan adanya inang perantara.
Penyakit
adalah terganggunya kesehatan ikan yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang
dapat mematikan ikan. Secara garis besar penyakit yang menyerang ikan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyakit infeksi (penyakit menular) dan non
infeksi (penyakit tidak menular). Penyakit menular adalah penyakit yang timbul
disebabkan oleh masuknya makhluk lain kedalam tubuh ikan, baik pada bagian
tubuh dalam maupun bagian tubuh luar. Makhluk tersebut antara lain adalah
virus, bakteri, jamur dan parasit. Penyakit tidak menular adalah penyakit yang
disebabkan antar lain oleh keracunan makanan, kekurangan makanan atau kelebihan
makanan dan mutu air yang buruk. Penyakit yang muncul pada ikan selain di
pengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara penyerangan
dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Faktor-faktor yang
menyebabkan penyakit pada ikan antara lain :
1. Adanya
serangan organisme parasit, virus, bakteri dan jamur.
2. Lingkungan
yang tercemar (amonia, sulfida atau bahanbahan kimia beracun)
3. Lingkungan
dengan fluktuasi ; suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar
4. Pakan
yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
5. Kondisi
tubuh ikan sendiri yang lemah, karena faktor
genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan)
Oleh
karena itu untuk mencegah serangan penyakit pada ikan dapat dilakukan dengan
cara antara lain ; mengetahui sifat dari organisme yang menyebabkan
penyakit, pemberian pakan yang sesuai (keseimbangan gizi yang cukup), hasil
keturunan yang unggul dan penanganan benih ikan yang baik (saat panen dan
transportasi benih). Dalam hal penanganan saat tranportasi benih, agar benih
ikan tidak mengalami stress perlu perlakuan sebagai berikut antara lain; dengan
pemberian KMnO4, fluktuasi suhu yang tidak tinggi, penambahan O2 yang tinggi,
pH yang normal, menghilangkan bahan yang beracun serta kepadatan benih dalam
wadah yang optimal. Beberapa tindakan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Sebelum
pemeliharaan, kolam harus dikeringkan dan dikapur untuk memotong siklus hidup
penyakit.
2. Kondisi
lingkungan harus tetap dijaga, misalnya kualitas air tetap baik.
3. Pakan
tambahan yang diberikan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika
berlebihan dapat mengganggu lingkungan dalam kolam.
4. Penanganan
saat panen harus baik dan benar untuk menghindari agar ikan tidak luka luka.
5. Harus
dihindari masuknya binatang pembawa penyakit seperti burung, siput atau keong
mas.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar