Jumat, 23 Maret 2018

MENGENAL LEBIH DEKAT IKAN GURAMI


Gurami bernama lain gurameh (Jawa Tengah dan Yogyakarta), gurame (Jakarta dan Jawa Barat), kalui (Jambi dan Kalimantan Selatan), kaluih (Sumatera Barat, kali (Palembang).  Orang asing menyebutnya giant gouramy karena ukurannya yang besar, mencapai 5 kg lebih. Gurami termasuk golongan ikan Labyrinthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa insang dan insang tambahan (labyrinth).  Labyrinth berupa selaput tambahan yang berbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama.  Pada selaput ini terdapat pembuluh darah kapiler sehingga memungkinkan bagi ikan gurami untuk mengambil oksigen langsung dari udara.
1.       Daerah Asal dan Penyebaran
Ikan Gurami atau disebut Idonesian Goramy merupakan salah satu ikan asli perairan Indonesia.  Ikan ini berasal dari kepulauan Sumatera, Jawa, Kalimantan, sedangkan penyebarannya meliputi Asia Tenggara, Cina, India, Madgaskar, Seychelles, Australia, Srilangka, Suriname, Guyana, Martinique, dan Haiti.  Sumber lain menyatakan bahwa, ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat), Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailand, Ceylon, dan Australia.  Ikan gurami juga disebut-sebut sebagai ikan air tawar asli Indonesia, Malaysia, Thailand, Indocina (Vietnam, Laos, Kamboja), dan India.
Hasil-hasil penelitian sumberdaya ikan gurami sudah banyak diterbitkan (dipublikasikan) di Amerika dan Eropa.  Ikan gurami (Osphronemus goramy Lac) dikenal dengan berbagai nama daerah, diantaranya gurame, gurameh, kalui.  Di Malaysia sama seperti di Sumatera, ikan gurami ini dikenal dengan nama kalui, sedangkan di Tahiland dikenal dengan nama Pla Rad.  Sementara di Inggris ikan gurami disebut Giant Gouramy.
Ikan gurami sudah lama dibudidayakan secara komersial, sehingga pada beberapa daerah sudah terbentuk kawasan pengembangan budidayanya.  Sentra produksi atau daerah kawasan pengembangan budidaya  ikan gurami antara lain di Jawa Barat (Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Garut), Jawa Tengah (Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga), Yogyakarta (Kulonprogo, Bantul, Sleman), Jawa Timur (Tulungangung, Blitar, lumajang), Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Riau.  Sementara negara penghasil ikan gurami di luar negeri antara lain Thailand, Jepang, dam Philipina.

2.       Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi ikan gurami sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01-6485.1-2000 yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional adalah :
Filum                                              :     Chordata
Kelas                                              :     Actinopterygii
Ordo                                              :     Perciformes
Sub Ordo                                      :     Belontiidae
Famili                                             :     Osphronemidae
Genus                                           :     Osphronemus
Spesies                                         :     Osphronemus gouramy Lac.
Dalam literatur lain, klasifikasi ikan gurami termasuk sub ordo Anabantoidae.  Secara lengkap klasifikasi ikan gurami menurut versi ini sebagai berikut :
Filum                                              :     Chordata
Kelas                                              :     Pisces
Sub kelas                                      :     Teleostei
Ordo                                              :     Labyrinthici
Sub Ordo                                      :     Anabantoidae
Famili                                             :     Anabantidae
Genus                                           :     Osphronemus
Spesies                                         :     Osphronemus gouramy Lac.
Ikan gurami merupakan spesies terbesar dari sub ordo Anabantoidae.  Anabantoidae berasal dari bahasa Yunani yang berarti “beranjak ke atas”.  Ikan gurami biasanya naik kepermukaan air untuk mengambil napas dari udara bebas.  Anabantoidae memiliki organ pernapasan khusus yang disebut labirin, organ yang terdiri atas banyak lipatan membran berstruktur menyerupai labirin yang rumit.  Labirin kaya akan darah yang memungkinkan transfer oksigen dari air yang dihirup ke sistem peredaran darah ikan gurami.
Ikan gurami dapat bertahan hidup di air yang rendah oksigen.  Labirin juga membantu ikan dari sub ordo Anabantoidae untuk membentuk buih atau gelembung yang biasa digunakan sebagai sarang telur ikan tersebut.  Labirin akan menahan udara yang dihirup ikan gurami dan kemudian dikeluarkan lagi setelah dilapisi zat minyak, sehingga tercipta buih atau gelembung dipermukaan air.
Secara morfologis, ikan ini memiliki garis literal tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah.  Bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuning-kuningan atau keperak-perakan.  Sirip ekor membulat.  Jari-jari lemah pertama pada sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.  Tinggi badan ikan gurami dewasa 2,0 – 2,1 cm lebih tinggi dari panjang standar.  Pada fase muda, di bagian sisi lateral terdapat garis tgak yang berwarna hitam berjumlah 8 – 10 buah.  Sementara pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat.
Secara spesifik, ciri-ciri morfologis yang khas dari ikan gurami dapat diindentifikasi sebagai berikut :
a.       Bentuk badan (tubuh) agak panjang, tinggi, dan pipih ke samping (compresed)  sampai hampir oval dengan punggung yang tinggi.  Badan berwarna kecokelat-cokelatan dengan bintik hitam pada sirip dada.
b.      Mulutnya kecil, miring, dan dapat disembulkan.  Rahang atas dan bawah tidak rata, serta jika ikan gurami sudah tua dagunya akan menonjol.  Pada bagian rahang terdapat gigi-gigi kecil berbentuk kerucut.  Deretan gigi sebelah luar lebih besar dari pada gigi sebelah dalam.
c.       Sisik pada umumnya relatif besar, dan pada bagian kepala mempunyai sisik tepian yang agak kasar.
d.      Mempunyai alat peraba berupa benang yang panjang dan terletak pada jari-jari pertama dari sirip perut.
e.      Ikan gurami tergolong Labirinthyci, yaitu ikan dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirinth) selain insang.  Fungsi labirinth adalah untuk menghirup oksigen langsung dari udara.  Alat ini berupa selaput yang berkelok-kelok dan menonjol dari tepi atas insang pertama.  Labirinth mempunyai pembuluh kapiler, sehingga memungkinkan ikan gurami mengambil zat asam dari udara yang berada diruangan labirinth.
f.        Ikan gurami stadium muda terdapat 8 buah garis tegak.  Pada bagian tubuh di atas sirip dubur terdapat bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning atau keperakan, sedangkan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam.  Ikan gurami stadium tua mempunyai duri sirip punggung dan dubur yang ukurannya semakin besar.
Badan ikan gurami pada umumnya berwrna biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih.  Warna tersebut akan berubah menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecokelatan dan pada bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan.  Jari-jari pertama sirip perut merupakan benang panjang  yang berfungsi sebagai alat peraba.  Ujung sirip punggung dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor.  Sirip ekor berbentuk busur.  Pada dasar sirip dada ikan gurami betina terdapat tanda berupa sebuah lingkaran hitam.  Induk jantan ditandai dengan benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah tebal, dan tidak adanya bintik hitam di kelopak sirip dada.  Induk betina ditandai dengan bentuk kepala atas datar, rahang bawah tipis, dan adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada.
Di berbagai ekosistem atau habitat alami cukup banyak varian jenis ikan gurame antara lain ikan gurami hias yang memiliki penampilan morfologis cukup unik dan menawan.  Ikan gurami hias biasanya dipelihara dalam akuarium.  Beberapa varian ikan gurami antara lain :
·         Gurami kuping gajah atau Elephant Ear Gouramy (Osphronemus exodon).  Gurami jenis ini hidup di sepanjang sungai Mekong yang menyusuri Thailand, Kamboja, dan Laos.  Ciri khas ikan gurami ini memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan jenis gurami lainnya dan terdapat bintik hitam di dekat ekor.  Bila sudah besar, ikan gurami akan tumbuh gigi halus pada mulutnya.  Ikan ini merupakan jenis gurami yang langka dan harganya cukup mahal.
·         Gurami raksasa ekor merah atau Red Tail Giant Gouramy (Osphronemus laticlavius).  Ikan gurami ini sering disebut ikan kalui Shabah.  Ikan ini berasal dari Indonesia dan Malaysia (Shabah).  Di Malaysia, gurami jenis ini hidup di sungai Kinabatangan.  Ciri khas ikan gurami ini memilki warna merah pada semua siripnya.
·         Gurami raksasa tujuh garis atau Seven Striped Giant Gouramy (Osphronemus septemfasciatus).  Ikan gurami ini berasal dari Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sarawak).  Di Indonesia gurami jenis ini hidup di sungai Kapuas dan Mahakam.
·          Gurami raksasa mata merah atau Red Eye Giant Gouramy (Osphronemus gouramy), yang sering disebut gurami padang.  Ikan ini merupakan salah satu gurami hias dengan ciri khas sisik berwarna jingga (orange) muda, pink, atau putih.  Warnanya yang terang membuat ikan ini terlihat mencolok bila dipelihara di kolam bersama ikan gurami dari jenis lain.  Oleh karena itu, banyak pencita gurami yang memelihara ikan jenis bersama ikan koi yang juga memiliki pola warna terang, sehingga terlihat selaras.
3.       Jenis atau Strain Unggul Ikan Gurami 
Jenis atau strain ikan gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya Angsa, Jepang, Blausafir, Paris, Porselen, Bastar, Kapas dan Batu.  Ikan gurami porselen lebih unggul dalam menghasil telur.  Apabila induk ikan gurami bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2.000 – 3.000 butir telur, maka ikan gurami porselen mampu menghasilkan 10.000 butir.  Olek karena itu masyarakat menyebut ikan gurami porselen sebagai top of the top, dan paling banyak diunggulkan.
Secara spesifik dan terinci, karakteristik jenis atau strain ikan gurami yang diunggulkan sebagai berikut :
a.       Gurami Angsa (Soang)
Ikan gurami ini juga dikenal sebagai gurami Jawa Barat, karena pada awalnya banyak terdapat di Jawa Barat, terutama di Ciamis dan sekitarnya.  Ikan gurami jantan dahi yang lebih menonjol dibandingakan ikan gurami betina.  Semakin dewasa, bentuk dahi semakin menonjol ke atas seperti kepala angsa (Soang, Sunda).  Oleh karena itu, ikan gurami jenis ini disebut gurami angsa (soang).  Di daerah Sunda (Jawa Barat), ikan ini biasa dikenal sebagai gurami soang atau gurami Galunggung.  Karakteristik morfologi ikan gurami angsa (Soang) sebagai berikut :
·         Ukuran badannya besar dengan berat antara 6 – 12 kg/ekor atau rata-rata 8 kg/ekor dan panjang 65 cm.
·         Bersisik agak besar, warna tubuh pada umumnya putih keabu-abuan.
·         Produksi telurnya tinggi setiap kali pemijahan.
b.      Gurami Jepun
Ikan gurami jepun dikenal dengan nama gurami Jawa Tengah atau gurami Purwokerto atau gurami Jepang.  Karakteristik ikan gurami Jepun sebagai berikut :
·         Ukuran tubuhnya lebih kecil, panjangnya maksimal 45 cm dengan bobot 3,5 – 4 kg.
·         Tubuhnya berwarna putih keabu-abuan dan kemerahan terutama pada ujung sirip-siripnya dengan sisik kecil-kecil.
·         Produksi telurnya 2.000 – 3.000 butir telur per periode bertelur. 
c.       Gurami Blausafir
Ikan gurami blausafir tubuhnya berwarna merah muda cerah.  Sekali memijah, induk betina menghasilkan sekitar 6.000 butir telur.  Gurami ini biasa dijadikan hiasan akuarium.  Karakteristik ikan gurami blausafir sebagai berikut :
·         Berwarna merah muda cerah sebagai ikan hias
·         Berat mencapai 5 kg/ekor dan panjang 50 cm
·         Produksi telur berkisar antara 5.000 – 7.000 butir sekali bertelur/sarang
d.      Gurami Bastar
Ikan guramibastar banyak dikenal oleh petani Jawa Barat.  Sentra ikan gurami ini antara lain wilayah bogor.  Tubuhnya berukuran besar, berwarna agak kehitam-hitaman, dan sisiknya besar-besar, sehingga disebut ikan gurami pedaging.  Karkteristik ikan gurami Bastar sebagai berikut :
·         Badan berwarna agak hitam, kepala putih, tetapi tidak menonjol, dan bersisik besar.
·         Laju pertumbuhan cepat, panjang 50 – 60 cm, berat mencapai 7 – 8 kg/ekor.
·         Produksi telur relatif sedikit, berkisar antara 2.000 – 3.000 butir sekalii bertelur/sarang.
e.      Gurami Paris
Tubuh ikan gurami paris berwarna dasar merah muda cerah mirip ikan gurami blausafir, kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik atau totol di sekujur tubuhnya. Karakteristik ikan gurami Paris sebagai berikut :
·         Berwarna merah muda cerah dengan bintik-bintik hitam disekujur tubuhnya, bagian kepala putih mirip ikan gurami porselen
·         Bobot maksimal 3 kg/ekor dan panjang 50 cm
·         Produksi telur berkisar antara 5.000 – 6.000 butir sekali bertelur/sarang
f.        Gurami Porselen
Ikan gurami porselen memiliki tubuh berwarna merah muda cerah dengan bagian bawah tubuh putih.  Karakteristik ikan gurami porselen sebagai berikut :
·         Tubuh bagian atas berwarna merah muda cerah, bagian bawah berwarna putih.
·         Kepala kecil, berat maksimum 6 kg, dan panjangnya 60 cm
·         Produksi telur 10.000 butir sekali bertelur/sarang
g.       Gurami Kapas
Ikan gurami kapas berwarna putih keperakan seperti kapas.  Sisiknya kasar dan besar.  Karakteristik ikan gurami kapas sebagai berikut :
·         Berwarna putih keperakan mirip kapas, sisik kasar dan besar
·         Pemeliharaan intensif 13 bulan bobot 1 kg, maksimum 6 kg dan panjangnya 60 cm.
·         Produksi telur 3.000 butir sekali bertelur/sarang
h.      Gurami Batu
Ikan gurami batu berwarna hitam merata dan sisiknya kasar.  Sentra ikan gurami batu terdapat di Purwokerto (Jawa Tengah).  Karakteristik ikan gurami batu sebagai berikut :
·         Ikan gurami batu berwarna hitam merata dan sisik kasar agak besar
·         Pemeliharaan intensif 13 bulan bobotnya 0,5 kg, bobot maksimum 5 kg, dan panjang 70 cm
i.        Gurami Padang
Ikan gurami ini berasal dari Padang (Sumatera Barat).  Ciri khas ikan gurami ini berwarna pink dengan di bagian dahi merah muda.  Ikan gurami padang cocok sebagai ikan hias.
Sumber :
Rukmana, Rahmat dan Yudirachman, Herdi.  2017.  Sukses Budidaya Ikan Gurame Secara Intensif.  Lily Publisher. Yogyakarta.
Saparinto, Cahyo. 2017.  Pembesaran Ikan konsumsi Di Pekarangan. Swadaya. Jakarta.

PROSPEK BUDIDAYA LELE YANG SANGAT MENJANJIKAN

Menjamurnya usaha olahan ikan lele menjadi peluang yang potensial untuk mengembangkan pembudidayaan ikan lele.  Sifatnya yang bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, menjadikan lele tidak lagi dipandang sebelah mata.  Bahkan telah menjelma menjadi primadona di bumi nusantara.
Indonesia merupakan surga budidaya ikan konsumsi karena memiliki potensi yang besar sebagai produsen maupun konsumen ikan konsumsi.  Lele merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan, baik secara intensif dalam kolam maupun dalam skala rumah tangga di pekarangan rumah.  Perkembangan produksi ikan lele di Indonesia meningkat secara signifikan selama 2006 – 2010, dengan kenaikan rata-rata setiap tahun sebesar 39,66 %, menurut data Fishtat FAO, produksi ikan lele meningkat drastis dari 553,336 ton pada tahun 2012 menjadi 663,274 ton pada tahun 2013.
Karena memiliki banyak kelebihan dan nilai ekonomi yang tinggi, lele telah lama dibudidayakan di Indonesia.  Budidaya ikan lele ini banyak dipilih karena keuntungan dan kemudahan dalam budidayanya.  Apalagi lele tergolong jenis ikan konsumsi yang diminati oleh hampir semua kalangan.  Karena itulah, usaha budidaya jenis ikan ini memiliki prospek yang cukup tinggi.  Selain itu, ada sejumlah prospek lainnya yang menjadi alasan membudidayakan lele merupakan sesuatu yang bernilai.
1.   Mengandung Gizi yang Tinggi
Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah harganya.  Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.  Sementara itu, budidaya ikan air tawar lainnya dengan ukuran benih tebar yang sama, 5 – 7  cm atau 7 – 9  cm, membutuhkan waktu 4 – 9 bulan untuk bisa panen dengan ukuran panen ikan 8 – 10 ekor/kg.
Disamping enak dan lezat dikonsumsi, ternyata ikan lele memiliki khasiat atau manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia.  Bahkan, kandungan gizi ikan lele menyamai ikan-ikan yang dihargai cukup tinggi alias mahal dipasaran.  Lele merupakan salah satu ikan dengan kandungan protein yang sangat tinggi.  Kandungan protein yang tinggi pada ikan lele dapat memenuhi asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga sangat baik untuk menyuplai energi tubuh manusia.  Selain itu, protein yang tinggi tersebut akan bereaksi pada kekuatan otot dan menambah kekebalan tubuh bagi yang mengkonsumsinya.
Berbagai penelitian membuktikan, selain bermanfaat bagi tubuh manusia dewasa, ternyata daging lele juga sangat baik bagi janin bayi yang masih dalam kandungan.  Tidak hanya itu, karena rendah merkuri, lele pun sangat baik untuk ibu hamil dan dapat melancarkan ASI sang ibu yang akan melahirkan.  Kita semua sudah mengetahui dapak merkuri bagi tubuh manusia.  Merkuri yang banyak didapat dari pencemaran limbah di laut dan mencemari banyak ikan laut dapat mengacaukan sistem syaraf orang yang mengkonsumsinya.
Nilai dan Kandungan Gizi yang terdapat pada 100 gram ikan lele
No.
Jenis Zat Gizi
Bagian Ikan Yang dapat dimakan
Ikan segar utuh
1.
Kadar air (%)
78,5
47,1
2.
Sumber Energi (cal)
90
54
3.
Protein (gr)
18,7
11,2
4.
Lemak (gr)
1,1
0,7
5.
Kalsium(Ca) (mgr)
15
9
6.
Posfor (P) (mgr)
260
156
7.
Zat besi (Fe) (mgr)
2
1,2
8.
Natrium (mgr)
150
90
9.
Tamin (Vit B1)
0,1
0,06
10.
Riboflavin (Vit B2) (mgr)
0,05
0,03
11.
NiaSin (mgr)
2,0
1,2
 Sumber : FAO (1972)
2.   Keuntungan Menjanjikan dari Pemasaran Lele
Jika kita lihat di dalam negeri banyak sekali tempat atau daerah yang memiliki masakan khas untuk jenis ikan ini.  Konsumen ikan lele pun tidak terbatas pada masyarakat kelas tertentu saja.  Jenis ikan ini digemari oleh banyak kalangan, baik dari kalangan ekonomi rendah, menengah, bahkan sampai kalangan masyarakat ekonomi atas.  Ikan ini seolah telah menjadi primadona dalam berbagai hidangan msakan, misalnya lele bakar, pecel lele, dan pindang lele.
Begitu terkenalnya jenis ikan ini di kalangan masyarakat membuat pertumbuhan usaha kuliner pun semakin banyak.  Wajar saja jika kemudian banyak yang membidik usaha ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Pengusaha warung makan merupakan salah satu konsumen tetap yang bisa dijadikan target jika memilih usaha membudidayakan lele.  Jika mampu bersaing dan mampu membidik pangsa pasar dari pengusaha ini, tentu hasil penjualan bisa lebih bagus.  Restoran dan juga pengusaha pecel lele bisa juga dijadikan sasaran untuk memasarkan  hasil budidaya lele.
Tidak hanya rumah makan, sekarang ini ada juga yang telah mengembangkan usaha di bidang keripik lele.  Tentunya kesempatan tersebut dapat dijadikan sebagai tambahan pangsa pasar.  Jika tidak mau repot memasarkan sendiri hasil budidaya yang ada, kita juga bisa langsung menjual ke pemborong atau pedagang ikan.  Hal yang sudah pasti untuk masalah konsumen adalah bisnis ini masih cukup banyak memiliki permintaan yang belum terpenuhi.
Bagaimana dengan prospek ke depan untuk usaha budidaya lele ?.  Kalau dilihat dari pertumbuhan konsumen tentu prospek atau peluang perkembangan usaha ini juga tidak terbatas.  Kalau urusan makanan tentunya kebutuhannya tidak akan berkurang, mungkin tinggal disesuaikan dengan kecendrungan perubahan kebiasaan, minat, dan selera konsumen terhadap produk yang dihasikan.
Secara keseluruhan, melihat dari berbagai kondisi umum yang ada sekarang ini tentu dapat disimpulkan bahwa usaha ini memiliki masa depan yang cerah.  Tentu bukan tanpa perubahan, jika kita ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai asumsi perkembangan usaha ini ke depan, perlu memperhatikan beberapa hal, yakni kebutuhan konsumsi ikan lele, kecendrungan pelaku usaha kuliner yang menggunakan bahan dasar lele, perubahan serta perkembangan budaya, dan kebiasaan masyarakat.
Selain itu, pelaku usaha juga harus memperhatikan tingkat persaingan yang ada, kualitas produk dan harga, kemudahan dalam teknologi budidaya, modal usaha yang relatif rendah, pemasaran benih maupun ikan lele konsumsi yang relatif mudah, dan budidaya yang dapat dilakukan di lahas terbatas. Dari pembahasan di atas budidaya lele memiliki segala kretaria bisnis.
3.   Membidik Usaha Budidaya Lele
Mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan usaha ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai usaha budidaya tersebut.  Hal ini penting untuk bahan kajian dan pertimbangan kita dalam menetukan perencanaan yang akan dibuat sebelum menjalankan usaha.  Suatu usaha mustahil bisa berjalan dengan baik tanpa rencana.
Untuk mengkalkulasi potensi budidaya ikan lele, ada baiknya kita menilik realitas di masyarakat.  Bila peluang pemasaran lele sangat besar, ini bukan slogan atau propaganda, telah banyak survei dan riset-riset pemasaran yang membuktikan bahwa tingkat konsumsi ikan lele di tengah masyarakat cendrung semakin meningkat, mungkinkah pemasaran lele menjadi hal yang sulit? Untuk membahas tata cara pemasaran lele, langkah awal yang patut kita ketahui adalah sasaran atau target pemasaran lele.
Ada sejumlah pasar potensial yang dapat dijadikan target penjualan lele, seperti warung pecel lele, warteg, dan rumah makan lainnya.  Bahkan restoran-restoran pada masa ini sudah mulai menawarkan menu spesial ikan lele, ditambah semakin banyaknya tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang lebih dikenal dengan istilah lele olahan.  Usaha tersebut mengolah lele dalam berbagai bentuk, dari bakso lele, abon lele, keripik lele hingga lele presto.  Namun untuk melakukan pemasaran lele ditempat-tempat tersebut bukanlah persoalan mudah, karena daya serap kebutuhan lele sangat tinggi.  Tempat yang mudah untuk target pemasaran lele misalnya warung pecel lele yang kian menjamur dimana-mana.
Analogi pemasaran lele yang hanya membidik satu pangsa pasar yakni warung pecel lele, sudah sangat menguntungkan.  Lalu bagaimana dengan peluang pemasaran lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya?.  Pastinya akan lebih banyak lagi peluang keuntungan dari pemasaran lele yang akan didapatkan.  Bahkan ada pengalaman dari para pembudidaya lele skala rumah tangga, yang hanya memiliki kolam di halaman rumah, saat akan panen mereka memasang plang  didepan rumah.  Alhasil selluruh produksi lele nya laris terjual.
Sumber :
Efendi, Mahmud dan Sitanggang, Maloedin, 2016.  Lele Organik Hemat Pakan.  Penerbit PT. AgroMedia Pustaka, Jakarta Selata.
http://youdknow.blogspot.co.id/2014/07/peluang-usaha-ternak-lele.html