Gurami bernama
lain gurameh (Jawa Tengah dan
Yogyakarta), gurame (Jakarta dan Jawa
Barat), kalui (Jambi dan Kalimantan
Selatan), kaluih (Sumatera Barat,
kali (Palembang). Orang asing
menyebutnya giant gouramy karena
ukurannya yang besar, mencapai 5 kg lebih. Gurami termasuk golongan ikan
Labyrinthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa insang
dan insang tambahan (labyrinth). Labyrinth berupa selaput tambahan yang
berbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama. Pada selaput ini terdapat pembuluh darah
kapiler sehingga memungkinkan bagi ikan gurami untuk mengambil oksigen langsung
dari udara.
1. Daerah Asal dan Penyebaran
Ikan Gurami atau disebut Idonesian Goramy merupakan salah satu ikan asli perairan
Indonesia. Ikan ini berasal dari
kepulauan Sumatera, Jawa, Kalimantan, sedangkan penyebarannya meliputi Asia
Tenggara, Cina, India, Madgaskar, Seychelles, Australia, Srilangka, Suriname, Guyana,
Martinique, dan Haiti. Sumber lain
menyatakan bahwa, ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat),
Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailand, Ceylon, dan Australia. Ikan gurami juga disebut-sebut sebagai ikan
air tawar asli Indonesia, Malaysia, Thailand, Indocina (Vietnam, Laos,
Kamboja), dan India.
Hasil-hasil penelitian sumberdaya ikan gurami sudah banyak
diterbitkan (dipublikasikan) di Amerika dan Eropa. Ikan gurami (Osphronemus goramy Lac) dikenal dengan berbagai nama daerah,
diantaranya gurame, gurameh, kalui. Di Malaysia sama seperti di Sumatera, ikan
gurami ini dikenal dengan nama kalui,
sedangkan di Tahiland dikenal dengan nama Pla
Rad. Sementara di Inggris ikan
gurami disebut Giant Gouramy.
Ikan gurami sudah lama dibudidayakan secara komersial,
sehingga pada beberapa daerah sudah terbentuk kawasan pengembangan
budidayanya. Sentra produksi atau daerah
kawasan pengembangan budidaya ikan
gurami antara lain di Jawa Barat (Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Garut), Jawa
Tengah (Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga), Yogyakarta (Kulonprogo,
Bantul, Sleman), Jawa Timur (Tulungangung, Blitar, lumajang), Sumatera Barat,
Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Riau.
Sementara negara penghasil ikan gurami di luar negeri antara lain
Thailand, Jepang, dam Philipina.
2. Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi ikan
gurami sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01-6485.1-2000 yang
dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional adalah :
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Sub
Ordo : Belontiidae
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus
gouramy Lac.
Dalam
literatur lain, klasifikasi ikan gurami termasuk sub ordo Anabantoidae. Secara lengkap klasifikasi ikan gurami
menurut versi ini sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub
kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub
Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus
gouramy Lac.
Ikan
gurami merupakan spesies terbesar dari sub ordo Anabantoidae. Anabantoidae berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “beranjak ke atas”. Ikan gurami
biasanya naik kepermukaan air untuk mengambil napas dari udara bebas. Anabantoidae memiliki organ pernapasan khusus
yang disebut labirin, organ yang terdiri atas banyak lipatan membran
berstruktur menyerupai labirin yang rumit.
Labirin kaya akan darah yang memungkinkan transfer oksigen dari air yang
dihirup ke sistem peredaran darah ikan gurami.
Ikan
gurami dapat bertahan hidup di air yang rendah oksigen. Labirin juga membantu ikan dari sub ordo
Anabantoidae untuk membentuk buih atau gelembung yang biasa digunakan sebagai
sarang telur ikan tersebut. Labirin akan
menahan udara yang dihirup ikan gurami dan kemudian dikeluarkan lagi setelah
dilapisi zat minyak, sehingga tercipta buih atau gelembung dipermukaan air.
Secara
morfologis, ikan ini memiliki garis literal tunggal, lengkap dan tidak
terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Bentuk badan pipih lebar, bagian punggung
berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuning-kuningan atau
keperak-perakan. Sirip ekor
membulat. Jari-jari lemah pertama pada
sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan ikan gurami dewasa 2,0 – 2,1 cm
lebih tinggi dari panjang standar. Pada
fase muda, di bagian sisi lateral terdapat garis tgak yang berwarna hitam
berjumlah 8 – 10 buah. Sementara pada
daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat.
Secara
spesifik, ciri-ciri morfologis yang khas dari ikan gurami dapat diindentifikasi
sebagai berikut :
a.
Bentuk badan (tubuh) agak panjang, tinggi, dan
pipih ke samping (compresed) sampai hampir oval dengan punggung yang
tinggi. Badan berwarna
kecokelat-cokelatan dengan bintik hitam pada sirip dada.
b.
Mulutnya kecil, miring, dan dapat disembulkan. Rahang atas dan bawah tidak rata, serta jika
ikan gurami sudah tua dagunya akan menonjol.
Pada bagian rahang terdapat gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. Deretan gigi sebelah luar lebih besar dari
pada gigi sebelah dalam.
c.
Sisik pada umumnya relatif besar, dan pada
bagian kepala mempunyai sisik tepian yang agak kasar.
d.
Mempunyai alat peraba berupa benang yang panjang
dan terletak pada jari-jari pertama dari sirip perut.
e.
Ikan gurami tergolong Labirinthyci, yaitu ikan
dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirinth)
selain insang. Fungsi labirinth adalah
untuk menghirup oksigen langsung dari udara.
Alat ini berupa selaput yang berkelok-kelok dan menonjol dari tepi atas
insang pertama. Labirinth mempunyai
pembuluh kapiler, sehingga memungkinkan ikan gurami mengambil zat asam dari
udara yang berada diruangan labirinth.
f.
Ikan gurami stadium muda terdapat 8 buah garis
tegak. Pada bagian tubuh di atas sirip
dubur terdapat bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning atau keperakan,
sedangkan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam. Ikan gurami stadium tua mempunyai duri sirip
punggung dan dubur yang ukurannya semakin besar.
Badan
ikan gurami pada umumnya berwrna biru kehitaman dan bagian perut berwarna
putih. Warna tersebut akan berubah
menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecokelatan dan pada
bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan. Jari-jari pertama sirip perut merupakan
benang panjang yang berfungsi sebagai
alat peraba. Ujung sirip punggung dan
sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor.
Sirip ekor berbentuk busur. Pada
dasar sirip dada ikan gurami betina terdapat tanda berupa sebuah lingkaran
hitam. Induk jantan ditandai dengan
benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah tebal, dan tidak adanya bintik hitam
di kelopak sirip dada. Induk betina
ditandai dengan bentuk kepala atas datar, rahang bawah tipis, dan adanya bintik
hitam pada kelopak sirip dada.
Di
berbagai ekosistem atau habitat alami cukup banyak varian jenis ikan gurame
antara lain ikan gurami hias yang memiliki penampilan morfologis cukup unik dan
menawan. Ikan gurami hias biasanya
dipelihara dalam akuarium. Beberapa
varian ikan gurami antara lain :
·
Gurami
kuping gajah atau Elephant Ear
Gouramy (Osphronemus exodon). Gurami
jenis ini hidup di sepanjang sungai Mekong yang menyusuri Thailand, Kamboja,
dan Laos. Ciri khas ikan gurami ini
memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan jenis gurami lainnya dan
terdapat bintik hitam di dekat ekor.
Bila sudah besar, ikan gurami akan tumbuh gigi halus pada mulutnya. Ikan ini merupakan jenis gurami yang langka
dan harganya cukup mahal.
·
Gurami
raksasa ekor merah atau Red Tail
Giant Gouramy (Osphronemus laticlavius).
Ikan gurami ini sering disebut ikan kalui Shabah. Ikan ini berasal dari Indonesia dan Malaysia
(Shabah). Di Malaysia, gurami jenis ini
hidup di sungai Kinabatangan. Ciri khas
ikan gurami ini memilki warna merah pada semua siripnya.
·
Gurami
raksasa tujuh garis atau Seven
Striped Giant Gouramy (Osphronemus septemfasciatus). Ikan gurami ini berasal dari Indonesia
(Kalimantan) dan Malaysia (Sarawak). Di
Indonesia gurami jenis ini hidup di sungai Kapuas dan Mahakam.
·
Gurami raksasa mata merah atau Red Eye Giant Gouramy (Osphronemus gouramy),
yang sering disebut gurami padang. Ikan
ini merupakan salah satu gurami hias dengan ciri khas sisik berwarna jingga
(orange) muda, pink, atau putih.
Warnanya yang terang membuat ikan ini terlihat mencolok bila dipelihara di
kolam bersama ikan gurami dari jenis lain.
Oleh karena itu, banyak pencita gurami yang memelihara ikan jenis
bersama ikan koi yang juga memiliki pola warna terang, sehingga terlihat
selaras.
3. Jenis atau Strain Unggul Ikan Gurami
Jenis
atau strain ikan gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya Angsa,
Jepang, Blausafir, Paris, Porselen, Bastar, Kapas dan Batu. Ikan gurami porselen lebih unggul dalam
menghasil telur. Apabila induk ikan
gurami bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan 2.000 – 3.000 butir
telur, maka ikan gurami porselen mampu menghasilkan 10.000 butir. Olek karena itu masyarakat menyebut ikan
gurami porselen sebagai top of the top,
dan paling banyak diunggulkan.
Secara
spesifik dan terinci, karakteristik jenis atau strain ikan gurami yang
diunggulkan sebagai berikut :
a. Gurami Angsa (Soang)
Ikan
gurami ini juga dikenal sebagai gurami Jawa Barat, karena pada awalnya banyak
terdapat di Jawa Barat, terutama di Ciamis dan sekitarnya. Ikan gurami jantan dahi yang lebih menonjol
dibandingakan ikan gurami betina.
Semakin dewasa, bentuk dahi semakin menonjol ke atas seperti kepala
angsa (Soang, Sunda). Oleh karena itu,
ikan gurami jenis ini disebut gurami angsa (soang). Di daerah Sunda (Jawa Barat), ikan ini biasa
dikenal sebagai gurami soang atau gurami Galunggung. Karakteristik morfologi ikan gurami angsa
(Soang) sebagai berikut :
·
Ukuran badannya besar dengan berat antara 6 – 12
kg/ekor atau rata-rata 8 kg/ekor dan panjang 65 cm.
·
Bersisik agak besar, warna tubuh pada umumnya
putih keabu-abuan.
·
Produksi telurnya tinggi setiap kali pemijahan.
b. Gurami Jepun
Ikan
gurami jepun dikenal dengan nama gurami Jawa Tengah atau gurami Purwokerto atau
gurami Jepang. Karakteristik ikan gurami
Jepun sebagai berikut :
·
Ukuran tubuhnya lebih kecil, panjangnya maksimal
45 cm dengan bobot 3,5 – 4 kg.
·
Tubuhnya berwarna putih keabu-abuan dan
kemerahan terutama pada ujung sirip-siripnya dengan sisik kecil-kecil.
·
Produksi telurnya 2.000 – 3.000 butir telur per
periode bertelur.
c. Gurami Blausafir
Ikan
gurami blausafir tubuhnya berwarna merah muda cerah. Sekali memijah, induk betina menghasilkan
sekitar 6.000 butir telur. Gurami ini
biasa dijadikan hiasan akuarium.
Karakteristik ikan gurami blausafir sebagai berikut :
·
Berwarna merah muda cerah sebagai ikan hias
·
Berat mencapai 5 kg/ekor dan panjang 50 cm
·
Produksi telur berkisar antara 5.000 – 7.000
butir sekali bertelur/sarang
d. Gurami Bastar
Ikan
guramibastar banyak dikenal oleh petani Jawa Barat. Sentra ikan gurami ini antara lain wilayah
bogor. Tubuhnya berukuran besar,
berwarna agak kehitam-hitaman, dan sisiknya besar-besar, sehingga disebut ikan
gurami pedaging. Karkteristik ikan
gurami Bastar sebagai berikut :
·
Badan berwarna agak hitam, kepala putih, tetapi
tidak menonjol, dan bersisik besar.
·
Laju pertumbuhan cepat, panjang 50 – 60 cm,
berat mencapai 7 – 8 kg/ekor.
·
Produksi telur relatif sedikit, berkisar antara
2.000 – 3.000 butir sekalii bertelur/sarang.
e. Gurami Paris
Tubuh
ikan gurami paris berwarna dasar merah muda cerah mirip ikan gurami blausafir,
kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik atau totol di sekujur tubuhnya.
Karakteristik ikan gurami Paris sebagai berikut :
·
Berwarna merah muda cerah dengan bintik-bintik
hitam disekujur tubuhnya, bagian kepala putih mirip ikan gurami porselen
·
Bobot maksimal 3 kg/ekor dan panjang 50 cm
·
Produksi telur berkisar antara 5.000 – 6.000
butir sekali bertelur/sarang
f.
Gurami
Porselen
Ikan
gurami porselen memiliki tubuh berwarna merah muda cerah dengan bagian bawah
tubuh putih. Karakteristik ikan gurami
porselen sebagai berikut :
·
Tubuh bagian atas berwarna merah muda cerah,
bagian bawah berwarna putih.
·
Kepala kecil, berat maksimum 6 kg, dan
panjangnya 60 cm
·
Produksi telur 10.000 butir sekali
bertelur/sarang
g. Gurami Kapas
Ikan
gurami kapas berwarna putih keperakan seperti kapas. Sisiknya kasar dan besar. Karakteristik ikan gurami kapas sebagai
berikut :
·
Berwarna putih keperakan mirip kapas, sisik
kasar dan besar
·
Pemeliharaan intensif 13 bulan bobot 1 kg,
maksimum 6 kg dan panjangnya 60 cm.
·
Produksi telur 3.000 butir sekali
bertelur/sarang
h. Gurami Batu
Ikan
gurami batu berwarna hitam merata dan sisiknya kasar. Sentra ikan gurami batu terdapat di
Purwokerto (Jawa Tengah). Karakteristik
ikan gurami batu sebagai berikut :
·
Ikan gurami batu berwarna hitam merata dan sisik
kasar agak besar
·
Pemeliharaan intensif 13 bulan bobotnya 0,5 kg,
bobot maksimum 5 kg, dan panjang 70 cm
i.
Gurami
Padang
Ikan
gurami ini berasal dari Padang (Sumatera Barat). Ciri khas ikan gurami ini berwarna pink
dengan di bagian dahi merah muda. Ikan
gurami padang cocok sebagai ikan hias.
Sumber
:
Rukmana, Rahmat dan Yudirachman, Herdi. 2017.
Sukses Budidaya Ikan Gurame Secara Intensif. Lily Publisher. Yogyakarta.
Saparinto, Cahyo. 2017. Pembesaran Ikan konsumsi Di Pekarangan.
Swadaya. Jakarta.