Jumat, 26 Oktober 2018

PEMBUATAN PAKAN LELE ORGANIK


1.    PENDAHULUAN


Lele organik merupakan ikan lele yang dibudidayakan dengan menggunakan teknik budidaya lele yang ramah lingkungan, yaitu memanfaatkan setting mikroorganisme positif pada kolam dan siklus yang sama dengan habitat hidup ikan lele yang asli.  Cara ini dikembangkan untuk meringankan beban para pembudidaya ikan lele yang merasa keberatan dengan mahalnya harga pakan untuk pembesaran ikan.
Banyak keuntungan yang diperoleh jika budidaya lele dilakukan menggunakan cara organik dibandingkan dengan budidaya lele dengan cara konvensional yang membutuhkan banyak sekali penanganan.  Ada manfaat utama yang kira dapat jika menggunakan metode lele organik, yaitu simple dan hemat biaya.  Adapun beberapa manfaat lainnya dengan metode budidaya lele organik sebagai berikut :
·     Hemat pakan
·     Hemat biaya pemeliharaan
·     Menekan persentase kematian
·     Tidak banyak memerlukan pergantian air
·     Bebas bahan kimia
·     Bebas bau
·     Mudah di praktekan
·     Limbahnya dapat dimanfaatkan
·     Membantu pembudidaya mendapat penghasilan tambahan
·     Rasa daging lele lebih gurih
Dalam melakukan budidaya lele dengan metode organik, salah satunya dengan memberikan ikan lele dengan pakan organik dari kotoran ternak.  Kotoran ternak sebagai pakan organik dalam metode ini bukan berarti langsung diberikan pada ikan lele.  Kotoran tersebut akan diproses menjadi semacam pupuk organik yang akan merangsang tumbuhnya pakan alami yang berguna sebagai pakan sekaligus media berkembangnya mikroorganisme kompleks pada kolam.
Beberapa hal yang harus diketahui dan diperhatikan dalam memanfaatkan kototan ternak sebagai pakan organik sebagai berikut :
·         Kotoran ternak yang digunakan itu tidak sembarangan, artinya tidak asal-asalan.  Usahakan kotoran ternak tersebut padat dan tidak berbau.
·         Usahakan kotoran ternak yang digunakan berasal dari ternak yang diberi pakan dengan jenis makanan hasil fermentasi.  Kotoran ternak ini bisa didapatkan dari ternak yang makanannya sudah difermentasi terlebih dahulu.
2.       Bahan-Bahan Pakan Lele Organik


Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan lele organik, adalah kotoran yang berasal dari ternak seperti : sapi, kambing, kerbau, kelinci.  Tidak ada bukti yang signifikan mengenai keunggulan masing-masing jenis kotoran ternak, tetapi secara umum kotoran sapi lebih banyak digunakan sebagai bahan pakan organik lele, dikarenakan ketersediaannya lebih banyak dibandingkan dengan kotoran hewan ternak lainnya.
Kotoran ternak lain yang bisa dipakai untuk bahan pakan organik ikan lele adalah kototan ayam yang berasal dari peternakan ayam pedaging.  Menurut hasil penelitian kotoran ayam mengandung 18,97 % protein abu, 18,41 % protein kasar, 1,19 % lemak kasar 12,52 % serat kasar, 32,91 % energi total nutrient (ETN), 8,02 % kalsium, dan 2,63 % fosfor (Solopos.com, 14 Juli 2012).  Melihat kandungan yang terdapat pada kotoran ayam, maka kotoran ayam ini sangat bagus untuk bahan pakan organik pakan lele.
Kotoran ayam kandungan nitrogen sangat tinggi, semakin tinggi kandungan unsur hara nitrogen, bahan baku semakin cepat terurai. Hal ini disebabkan karena jasad renik pengurai memerlukan unsur hara nitrogen untuk perkembangannya.  Unsur hara nitrogen digunakan oleh mikroorganisme untuk sintesis protein dan pembentukan protoplasma.  Sebanyak 40 – 50 % protoplasma tersusun dari senyawa yang mengandung unsur hara nitrogen.
3.       Cara Membuat Pakan Organik Ikan Lele
Dalam membuat pakan organik ikan lele, hal pertama yang perlu disiapkan adalah media berupa kolam lele.  Kita tidak perlu membuat kolam ikan lele dari tanah, karena nantinya kita menggunakan kompos yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak mikroorganisme.  Pembudidaya bisa menggunakan kolam semen atau kolam terpal.
Bahan yang diperlukan :
·         Kotoran ternak yang telah diangin-anginkan selama sekitar seminggu sebanyak 100 – 150 kg dalam keadaan kering.
·         Probiotik EM 4 Perikanan 1 liter.
·         Air matang sekitar 10 – 20 liter.
·         Tetes tebu (molase) sebanyak 2 liter
·         Karaung dan paranet sesuai ukuran kolam sekitar 1 x 2 m, sebagai tempat untuk pemberian pakan organik ke kolam.
·         Jeriken atau Kaleng bekas cat dari plastik kapasitas 30 liter.
Proses pembuatan pakan organik
·         Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan probiotiknya dulu, jadi sebelum kita mencampur semua bahan, pertama kita campurkan probiotik, molase, dan air matang, campuran tersebut kita aerasi selama 2 jam dengan cara memasang aerator.
·         Setelah itu kita masukan kotoran ternak yang sudah keringkan ke dalam wadah fermentasi yang sudah kita siapkan sebelumnya.
·         Kita siramkan campuran probiotik yang sudah kita aktifkan tadi ke dalam wadah yang berisi kotoran ternak, terus kita aduk secara merata.
·         Kemudian kita tutup wadahnya, dan kita biarkan saja sampai bahan-bahan itu berfermentasi selama 7 – 14 hari.  Nanti kalau proses fermentasi sudah selesai, pakan yang sudah terfermentasi itu bisa kita masukan ke dalam karung.
Cara Pemberian Pakan Organik

Pakan organik dari kotoran ternak bisa kita berikan pada lele yang berumur di bawah 1 bulan dengan ukuran penebaran awal maksimum 4 – 6 cm.  Cara pemberiannya cukup ambil pakan organik hasil fermentasi, kemudian masukan kedalam wadah (karung) dan masukan ke dalam kolam lele.
Sedangkan cara lainnya, letakkan pakan organik hasil fermentasi ke atas paranet sudah terpasang di atas permukaan air kolam lele.
Apabila menebar benih lele ukuran 2 – 3 cm atau 3 – 4 cm, setelah 3 – 4 hari setelah tebar benih, lakukan penambahan pakan lele organik sebanyak 2 -3 gayung tergantung dari luas kolam dan jumlah tebar benih.
Selanjutnya, lakukan pemupukan ulang   dengan Fermentasi kotoran ternak tadi secara rutin, setiap 2 – 3 hari sekali sampaiukuraan lele 5 – 7 cm dan sudah mau mengkonsumsi pakan lele organik yang sudah dijadikan fellet.

Sumber:
Efendi, Mahmud dan Sitanggang,Maloedin, 2016. Lele Organik Hemat Pakan. PT. Agro Media Pustaka.  Jakarta Selatan.

PEMBESARAN IKAN PATIN




Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk
“membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.
Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti
perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan (catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.
Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini. Adapun
PERSYARATAN LOKASI
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5%untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
- Keasaman air berkisar antara: 6,5–7.
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PEMBESARAN PATIN
Persiapkan kolam
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan kolam sebagai tempat memelihara ikan. Hal ini tidak sulit karena ikan patin dapat hidup pada berbagai jenis tempat. Bisa kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok, atau keramba. Jika anda menggunakan kolam lama maka bersihkan dahulu kolam tersebut dari kotoran-kotoran sehingga ketika diisi benih ikan sudah dalam kondisi bersih. Jika anda lebih tertarik menggunakan kolam tanah maka pilihlah jenis tanah lempung atau liat sehingga tidak bocor dan dapat menahan massa air. Kolam sebaiknya dibuat di tanah yang miring untuk lebih memudahkan saat melakukan pengairan. Jika anda lebih memilih menggunakan media jala apung untuk beternak patin maka sebaiknya lakukan di sungai yang arusnya lambat.
Pengisian air ke dalam kolam
Untuk mengisi kolam gunakan air yang bersih dan berkualitas, tidak keruh, serta tidak tercemar limbah dan zat-zat kimia berbahaya. Anda dapat menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam untuk menghambat pertumbuhan jamur. Selain itu perhatikan juga suhu dan pH air. Untuk suhu air disarankan pada kisaran 26-28 derajat celcius. Jika suhu air terlalu rendah sebaiknya gunakan pemanas sehingga air mencapai suhu ideal secara stabil. Sementara pH air yang disarankan untuk memelihara ikan patin adalah 6,5 hingga 7, tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa.
Pengisian air ke dalam kolam
Untuk mengisi kolam gunakan air yang bersih dan berkualitas, tidak keruh, serta tidak tercemar limbah dan zat-zat kimia berbahaya. Anda dapat menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam untuk menghambat pertumbuhan jamur. Selain itu perhatikan juga suhu dan pH air. Untuk suhu air disarankan pada kisaran 26-28 derajat celcius. Jika suhu air terlalu rendah sebaiknya gunakan pemanas sehingga air mencapai suhu ideal secara stabil. Sementara pH air yang disarankan untuk memelihara ikan patin adalah 6,5 hingga 7, tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa.
Berikan pemupukan sebelum benih ikan patin ditebarkan
Jika anda menggunakan kolam lumpur untuk memelihara ikan patin maka sebelum benihnya ditebarkan sebaiknya kolam diberi pemupukan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan makanan alami bagi ikan patin sehingga dapat meningkatkan produktivitas kolam. Anda dapat menggunakan pupuk hijau atau pupuk kandang dengan takaran 50 gram – 700 gram per meter persegi.
Tebar benih ikan patin secara tepat dan seimbang
Sebagai penernak ikan anda tentu mengharapkan untung yang besar setiap kali panen. Namun bukan berarti anda dapat mengisi kolam dengan benih ikan tanpa perhitungan. Jangan terlalu banyak menebar benih melewati kapasitas maksimalnya karena akan menyebabkan ikan terlalu rapat sehingga tidak dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Untuk 1 m3 air cukup ditebar 20-30 ekor ikan.
Berikan pakan yang berkualitas
Pemberian pakan berkualitas sangat menentukan pertumbuhan ikan sehinga ia dapat tumbuh besar secara maksimal. Jenis pakan yang umum diberikan pada ikan patin adalah pelet yang dapat dengan mudah ditemukan di pasaran. Anda juga dapat memberinya makanan alami agar ia tidak merasa bosan serta untuk menghemat biaya pemeliharaan. Selain itu makanan-makanan alami ini biasanya memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan ikan. Contoh makanan alami yang dapat diberikan kepada ikan patin yaitu ikan sisa, keong emas, kerang, bekicot, dan lain sebagainya.
Berikan pakan secara tepat dan seimbang
Pakan ikan juga harus diberikan secara tepat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan. Jangan mentang-mentang ingin ikan cepat besar sehingga anda memberinya makan secara berlebihan. Bagaimana mengetahui berapa banyak kebutuhan seekor ikan? Kita dapat menentukannya dari bobot ikan. Idealnya jumlah pakan untuk ikan patin yang berbobot di bawah 200 gram per ekor adalah 3% – 5% dari keseluruhan bobot ikan pada kolam tersebut dan diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Sementara untuk ikan patin yang berbobot di atas 200 gram per ekor dapat diberikan pakan dengan persentase 1,5% – 2% dari total bobot ikan di kolam tersebut dan diberikan satu kali sehari saat sore hari.
Berikan pakan secara rutin dan tepat waktu
Pemberian pakan secara rutin dan tepat waktu perlu dilakukan agar ikan dapat tumbuh besar dan sehat secara makasimal. Apabila pemberian pakan selalu dilakukan dengan waktu yang tidak pernah berganti, memungkinkan ikan mapu beradaptasi dengan jadwal makan yang majikannya berikan.
Bersihkan kolam secara rutin
Layaknya kandang bagi hewan lain, kolam sebagai tempat hidup ikan juga harus dibersihkan secara rutin dengan cara mengganti airnya. Dengan kolam dan air yang bersih ikan akan tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Pembersihan kolam yang baik dan benar harus dilakukan minimal seminggu sekali agar ikan tetap merasa segar berada di habitatnya.
Pasang penerangan di sekitar kolam
Tujuan diberikan penerangan ini agar berbagai hama seperti kura-kura, ular air, lingsang, biawak, dan burung enggan masuk ke kolam dan menyerang ikan patin. Adanya penerangan di sekitar kolam memudahpkan ikan patin untuk waspada tehadap hama yang ada di sekelilingnya.
Kondisikan kolam agar tenang dan terhindar dari kebisingan
Ikan patin merupakan jenis ikan yang mudah panik. Terkejut atau bising sedikit saja dapat membuat ikan ini langsung panik sehingga tidak baik bagi perkembangannya. Untuk itu hindarkan ia dari kejutan serta sebaiknya cari lokasi kolam di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan.
Kenali hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan dan cara penanganannya
Hal ini penting dilakukan sehingga anda dapat melakukan pencegahan agar ikan dapat tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Kalaupun sudah terlanjur terinfeksi penyakit dapat dilakukan penanganan yang tepat sehingga ikan dapat sehat kembali.
Panen dengan cara yang benar
Masa panen merupakan masa yang ditunggu semua peternak. Dalam memanen ikan patin perlu diperhatikan apakah seluruh ikan sudah pantas dipanen atau belum. Jika bobot ikan dalam satu kolam beragam maka anda harus melakukan panen secara seleksi yaitu dengan menjaring ikan yang sudah layak panen saja. Sementara jika seluruh ikan dalam kolam tersebut sudah layak panen maka anda tinggal memanennya sekaligus tanpa perlu melakukan seleksi. Anda juga harus memanen secara hati-hati agar ikan yang sudah dipelihara sekian lama tidak mengalami cacat, kerusakan, bahkan mati karena cara panen yang keliru. Ikan patin yang masih hidup lebih disukai oleh konsumen sehingga meningkatkan nilai jualnya.
Hati-hati saat menangkap atau memegangnya
Berhati-hatilah saat menimbang atau memanen ikan yang membuat anda harus memegangnya secara langsung karena patil ikan ini cukup tajam sehingga dapat membuat tangan terluka. Bahkan kolam terpal bisa bocor karena terkena patilnya.
SUMBER :
Djarijah, A. S. 2001. Budidaya Ikan Patin. Kanisius.
         Yogyakarta.
Khairuman, dan D. Sudenda. 2002. Budidaya Patin Secara
          Intensif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Kordi K, M. G. H. 2005. Budidaya Ikan Patin. Yayasan
          Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Jumat, 05 Oktober 2018

PEMBESARAN IKAN GURAMI



Klasifikasi
Dalam daftar klasifikasi, Gurami termasuk dalam bangsa Labirinthici dan suku Anabantidae. Klasifikasi Gurame secra lengkap adalah sebagai berikut :
à    Filum : Chordata
à    Subfilum          : Vertebrata
à    Kelas                 : Pisces
à    Ordo  : Labyrinthici
à    Famili                : Anabantidae
à    Genus               : Osphronemus
à    Spesies             : Osphronemus gouramy, Lac
Morfologi
Gurame mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih, dan tertutup sisik yang berukuran  besar, terlihat kasar, serta kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan jari-jari yag sudah berubah menjadi alat peraba.
Bagian kepala Gurami berbentuk lancip, dan akan menjadi tumpul bila sudah besar. Ikan Gurami memiliki mulut yang kecil, dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas dan dapat disembulkan.
Badan Gurami pada umumnya berwarna biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih. Jari-jari pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ujung sirip punggung dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor. Sirip ekor berbentuk busur, pada dasar sirip dada pada Gurame betina terdapat tanda berupa sebuah lingkaran hitam. 
Gurame merupakan salah satu komoditas perikanan tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan oleh para pembudidaya. Keunggulan ikan gurame dikalangan para pembudidaya gurami adalah ikan ini dapat berbiak secara alami, mudah dipelihara karena bersifat pemakan segalanya, dan dapat hidup di air tergenang.
Permintaan ikan gurami dari tahun ke tahunnya terus meningkat baik dalam bentuk benih maupun dalam bentuk ukuran konsumsi. Sebagai contoh kecil, pada tahun 2001 kebutuhan benih gurami umur 12 hari di Tasikmalaya mencapai 500.000 – 1.000.000 ekor/bulan (Khairuman, 2003).
Dengan melihat data di atas, maka untuk meningkatkan produksi ikan gurami agar dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat, maka yang harus diperhatikan salah satunya adalah mengenai kesehatan ikan, karena salah satu penghambat dalam proses peningkatan produksi adalah hama dan penyakit, bahkan ada pendapat bahwa apabila ikan sehat maka produksi akan meningkat.
Ikan gurami adalah salah satu jenis ikan yang memiliki prospek cerah jika dibudidayakan dengan baik. Terlebih lagi ikan gurame banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena mempunyai daging yang tebal dan sedap.
Ada banyak cara budidaya ikan gurami diantaranya: budidaya ikan gurami di kolam terpal, budidaya ikan gurami di kolam tembok, budidaya ikan gurami di kolam tanah dan lain-lain.
Karena pembudidayaan ikan gurami membutuhkan waktu yang lama sampai tiba masa panen, sehingga menyebabkan harga ikan gurami di pasaran menjadi mahal. Oleh karena itu pula ikan gurami dibuat sebagai makanan yang elit, khususnya untuk ikan gurami yang mempunyai ukuran besar.
Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, ternyata ada beberapa cara yang bisa membuat ikan gurami yang Anda budidayakan cepat besar dan cepat panen. Dan pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang cara-cara yang bisa membuat ikan gurami yang Anda budidayakan cepat besar dan tentunya akan membuat Anda mempunyai keuntungan yang lebih besar pula.
Hal pertama yang harus Anda perhatikan agar bisa membuat ikan gurami Anda cepat tumbuh besar adalah lokasi pembuatan kolam. Kolam ikan gurami yang bagus dan baik yaitu kolam yang mendapatkan sinar matahari langsung yang cukup. Hal itu dikarenakan ikan gurami mempunyai habitat asli di tempat dataran rendah yang mana suhunya sekitar 25 hingga 28 derajat celcius.
Jadi memilih lokasi kolam di dataran rendah lebih diutamakan daripada memilih lokasi kolam di dataran tinggi. Dan setelah diteliti lebih mendalam, ternyata ikan gurami akan cepat tumbuh besar di tempat yang memiliki ketinggian maksimal 800 meter di atas permukaan laut.
Langkah selanjutnya adalah memilih benih ikan gurami yang sehat. Yang mana bisa dikategorikan sehat adalah ikan gurami yang memiliki berat sekitar 100 gram atau berumur lebih dari setahun.
Dengan mengikuti cara tersebut, Anda akan lebih cepat memanen ikan gurame yang mana biasanya akan siap jual atau panen ketika sudah memiliki berat sekitar 500 gram.
Selain itu, carilah benih ikan gurami tersebut di tempat yang tidak jauh dengan lokasi Anda membudidayakannya. Hal itu bertujuan agar benih ikan gurami yang Anda beli bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Karena bila tempat Anda membeli benih terlalu jauh dari tempat Anda, dikhawatirkan ikan gurami Anda mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan bisa menyebabkan ikan gurami Anda mengalami stress dan kematian.
Karena bila tempat Anda membeli benih terlalu jauh dari tempat Anda, dikhawatirkan ikan gurami Anda mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan bisa menyebabkan ikan gurami Anda mengalami stress dan kematian.

Pakan yang bagus untuk ikan gurami adalah pakan yang mengandung banyak protein baik protein nabati maupun protein hewani. Oleh karena itu Anda sangat dianjurkan untuk memberi ikan gurami Anda dengan pakan yang memiliki kandungan dua protein tersebut.
Protein hewani merupakan kandungan protein yang bisa membuat ikan gurami Anda cepat tumbuh besar. Hal itu disebabkan ikan gurami membutuhkan setidaknya 25% protein hewani agar bisa cepat berkembang besar.
Sedangkan untuk protein nabati, Anda bisa memberikan makanan seperti daun kangkung, daun singkong, daun talas dan selada air kepada ikan gurami Anda. Selain itu, Anda juga bisa memberikan enzim komplek sekitar 2% dari pakan pabrik.
SUMBER :
Khairuman dan Khairul Amri. Pembenihan dan Pembesaran Gurame
           Secara Intensif, Jakarta : Agromedia Pustaka, 2003.
Razi F. 2014. Teknik Pembesaran ikan Gurame     
            (Osphronemus gouramy, Lac). Pusat Penyuluhan Kelautan dan  
            Perikanan Badan Pengembangan SDM KP Kementerian Kelautan
            dan Perikanan


PEMBESARAN IKAN NILA MERAH



Budidaya ikan nila merah (Oreochormis sp.) sangat mudah.  Selain dapat memijah secara alami, juga tidak memerlukan perlakuan khusus.  Keaadaan ini menjadikan budidaya ikan nila merah berkembang sangat pesat di pelosok tanah air. 
Nila merah merupakan salah satu jenis ikan pemakan apa saja sehingga ikan sangat mudah dibudidayakan, ikan nila merah memiliki bentuk tubuh mirip dengan ikan mujair, namun kalau berada didalam kolam ikan ini tampak seperti ikan mas karena warnanya yang agak kemerahan. 
Nila merah merupakan jenis ikan air tawar yang banyak disukai masyarakat dari kalangan bawah sampai para pejabat, dari anak-anak sampai orang dewasa, disebabkan karena ikan ini mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi dan rasanya yang enak dan lezat.
Ikan nila sendiri terdiri dari beberapa jenis salah satunya adalah nila merah.  Budidaya nila merah memang cukup populer di Indonesia.  Selain cara budidayanya yang sangat mudah, modal yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar, karen budidaya ikan nila merah tidak memerlukan perlakuan khusus, bahkan kalaupun pemeliharaan dilakukan secara sembarangan tanpa dirawat ikan inipun dapat berkembang biak dikarenakan ikan nila merah dapat memijah dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia.
Keunggulan ikan nila merah antara lain :
1.  Warna dan bentuk menarik
2.  Dagingnya enak dengan duri tulang seribu.
3.    Pertumbuhan ikan cepat, terutama ikan jantan.
4.    Mudah dikembangkan.
5.    Aktif mencari makan, khususnya pada siang hari.
6.    Gaya kelangsungan hidupnya tinggi.
7.    Tahan terhadap penyakit.
8.    Dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi.
9.    Dapat diterima pasar, baik dalam maupun luar Negeri.
10. Perkembangbiakan ikan nila merah tidak mengenal musim

Di dalam menjalankan usaha budidaya nila merah ada beberapa tahapan yang sangat penting untuk dilakukan agar usaha budidaya ikan nila merah ini dapat berkembang dan menguntungkan.

1.    Tahap Persiapan Kolam
Budidaya nila merah sangat mudah dilakukan, karena ikan nila merah dapat dibudidayakan diberbagai jenis kolam mulai kolam tanah, kolam terpal, kolam beton.  Namun dari banyak jenis kolam para pembudidaya sering menggunakan kolam tanah.  Pasalnya kolam tanah sangat mudah cara pembuatannya dan hemat biaya dibandingkan dengan jenis kolam lainnya.  Selain itu dikolam tanah banyak terdapat makhluk air yang dapat dijadikan sebagai pakan alami, sehingga dapat menekan biaya pembelian pakan yang harganya cukup mahal, adapun kelemahan kolam tanah adalah dimana air cepat habis.  Namun hal tersebut bukan jadi masalah asal kolam berada dekat dengan mata air seperti sungai, aliran irigasi dll.
Luas kolam yang digunakan untuk budidaya nila merah bisa disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia namun yang paling penting kedalaman kolam jangan kurang dari 1 meter, karena jika kedalaman kolam kurang dari 1 meter pertumbuhan nila merah tidak maksimal dan masa pemeliharaan menjadi lebih lama sehingga biaya pakan bertambah besar.
Setelah kolam selasai dibuat, kolam belum bisa langsung dipakai kolam harus dikeringkan selama 1 – 2 minggu sampai dasar kolam retak-retak.  Setelah itu lakukan pengapuran pada dasar dan pematang kolam dengan dosis 50 – 100 gram per meter2.  Setelah pengapuran selesai langkah berikutnya adalah pemberian pupuk kandang dengan takaran 10 gram per m2, Kegunaan pupuk kandang adalah untuk menumbuhan pakan alami.  Setelah pemberian pupuk kandang kolam dapat digenangi air secara bertahap.  Pada tahap awal genangi kolam setinggi 20 cm dan taburkan pupuk urea secukupnya dan diamkan selama 3 hari, hal ini bertujuan agar dasar kolam terpapar sinar matahari sehingga pakan alami tumbuh dan berkembang dengan baik.  Setelah itu kolam dapat diisi dengan air setinggi 90 – 100 cm.

2.    Tahap Persiapan Benih
Pemilihan benih yang bekualitas baik akan dapat menunjang keberhasilan dalam budidaya  nila merah.  Benih nila merah yang berkualitas baik dan sehat ditandai dengan pergerakan yang lincah dan memiliki warna yang cerah.  Ukuran ikan yang akan ditebar, sebaiknya pilih benih nila merah yang berukuran 15 – 20 gram per ekor atau berukuran rata-rata 10 cm.  Jika tujuan budidaya nila merah ini untuk pembesaran, pilih benih nila merah yang berjenis kelamin jantan, ikan nila jantan terbukti memiliki pertumbuhan yang cepat besar dibandingkan dengan betina.

3.    Tahap Penebaran Benih
Setelah kolam tanah dan benih nila merah sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penebaran. Padat tebar sebaiknya disesuaikan dengan luas kolam budidaya, untuk pemeliharaan secara intensif jumlah benih yang ditebar sebaiknya 20 – 30 ekor / m2, sebelum benih ditebar kekolam pemeliharaan, sebaiknya benih dimasukan kedalam wadah atau ember yang diisi air kolam selama 30 menit.  Hal ini untuk meminimalisir kematian dan membiasakan ikan beradatasi dengan lingkungan baru.  Setelah itu masukan wadah atau ember kedalam kolam, lalu miringkan wadah yang berisi benih ikan nila merah dan biarkan benih ikan keluar dari wadah dengan sedirinya.

4.    Tahap Pemeliharaan
Agar budidaya ikan nila merah bisa maksimal, maka tahap pemeliharaan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, sehingga setelah dipelihara selama 4 – 6 bulan ikan nila merah sudah dapat dipanen dan hasil panen bisa lebih maksimal dengan bobot rata-rata sekitar 300 – 500 gram per ekor.

Langkah-langkah dalam pemeliharaan nila merah secara intensif meliputi :

a.    Pemberian Pakan


Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 3 kali sehari dengan pakan yang mengandung protein sekitar 30 % setiap ikan membutuhkan pakan setiap hari sebesar 3 % dari bobot total ikan.  Lakukan pengontrolan bobot ikan setiap 2 minggu sekali dengan cara mengambil sampel ikan lalu timbang.  Misalnya berat ikan 50 gram/ekor dan jumlah ikan yang dibudidayakan sebanyak 1000 ekor, maka perhitungannya adalah 50 x 1000 3 % = 50.000 gram x 3 : 100 = 150.000 gram : 100 = 1.500 gr = 1,5 kg. Jadi pakan yang diberikan setiap hari adalah 1,5 kg.

b.    Pengelolaan Air
Pastikan kualitas  dan ketinggian air selalu terjaga hingga tiba masa panen, jika kondisi air terlihat kotor dan berbau segera lakukan pergantian air kolam.  Untuk menjaga kualitas air sebaiknya air kolam diganti setiap 2 minggu sekali dengan mengganti 1/3 nya dengan air yang baru.

5.    Tahap Panen
Ikan nila merah sudah siap dipanen apabila sudah dipelihara selama 4 – 6 bulan atau mempunyai bobot antara 300 – 500 gram per ekor.  Namun dapat juga disesuaikan dengan permintaan pasar.  Proses pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati agar tubuh ikan tidak terluka dan mengalami stres.  Cara pemanenan yang baik adalah dengan cara membukan saluran pembuangan air dan sisakan air setinggi 10 – 20 cm, setelah itu tangkap ikan dengan menggunakan serok atau alat penangkap ikan lain, ikan hasil panen bisa ditampung sementara dalam drum plastik yang diisi dengan air bersih sebelum ikan dijual.

SUMBER :