Jumat, 08 Juni 2018

MACAM-MACAM CARA PEMIJAHAN IKAN LELE


Cara pemijahan lele saat ini banyak berkembang mulai dari cara alami hingga cara intensif. Cara alami pemijahan lele yaitu dengan cara melepaskan indukan jantan dan betina yang telah siap kawin (berpasangan) dalam kolam yang telah disiapkan untuk melakukan pemijahan sendiri. Sedangkan cara intensif pemijahan lele dapat dilakukan dengan cara pembuahan dalam tabung reaksi atau pembuahan in vitro yang dilakukan dengan bantuan manusia, menyuntikan hipofisa hingga menyuntikan hormon. Dari semua metode tersebut hampir semua dapat dilakukan sendiri oleh pembudidaya. Untuk lebih lengkapnya mari simak pembahasan berikut ini.
Pemijahan ikan lele secara alami

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk melakukan pemijahan ikan lele secara alami adalah dengan cara memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad. Pilihlah sepasang ikan lele yang memiliki berat seimbang, hal tersebut bertujuan agar salah satu dari induk tidak merasa ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan berat ikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemijahan.
Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah berukuran panjang sekitar 2 meter – 3 meter, lebar sekitar 1 meter – 2 meter dan kedalaman sekitar 1 meter. Bagian dasar kolam sebaiknya terbuat dari semen ataujuga fiberglass agar lebih mudah mengawasi telur hasil pembuahan. Kolam yang akan digunakan dalam pemijahan harus dikeringkan atau dijemur, kemudian diisi dengan air yang bersih dan jernih sedalam 30 cm – 40 cm.  Setelah itu, pasang kakaban, kakaban bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran dengan area kolam dan dibuat sekokoh mungkin. Agar kakaban tersebut tenggelam dan tidak mengapung di atas permukaan air maka gunakan pemberat. Fungsi pemakaian dari Kakaban tersebut adalah agar telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan mudah untuk dipindahkan. Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya akan oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan, apabila tersedia sumber air yang cukup maka buatkan aliran masuk dan keluar dengan debit air diatur sebanyak 2-3 l/detik.
Waktu yang baik untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah sore hari karena umumnya ikan lele akan melakukan pemijah sekitar pada pukul 23.00-05.00. Selama proses pemijahan tersebut kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar dari kolam. Biasanya pada pagi hari pemijahan sudah selesai dan telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dalam pembuahan memiliki warna transparan sedangkan yang gagal akan berwarna putih susu.
Setelah proses pemijahan selesai, segera ambil indukan dari kolam pemijahan untuk menghindari telur dimakan oleh indukan, karena setelah melakukan pemijahan induk betina akan merasa lapar. Telur yang telah dibuahi kemudian ditetaskan. Penetasan telur tersebut dapat dilakukan di kolam pemijahan ataupun di tempat lain seperti akuarium, kolam terpal atau fiberglass. Selama proses penetasan tersebut aerasi harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada 28°C-29°C. Telur akan menetas menjadi larva dalam 24 jam. Untuk mencegah tumbuhnya jamur, segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian pakan tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pembesaran larva.
Pemijahan ikan lele Secara Intensif Dengan Metode in vitro

Pemijahan ikan lele secara in vitro merupakan proses pemijahan yang dimana pembuahan dilakukan oleh manusia dalam sebuah tabung atau wadah. Cara ini menuntut tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Dalam pemijahan ikan lele secara in vitro induk ikan jantan dibunuh dan diambil spermanya. Sementara induk ikan betina disuntik terlebih dahulu, kemudian bagian perutnya diurut agar sel telurnya keluar. Penyuntikan bisa dengan menggunakan kelenjar hipofisa ataupun hormon perangsang.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pemijahan ikan lele in vitro antara lain mangkuk plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, dan sodium clorida atau cairan infus sekitar 0,9%. Wadah untuk penetasan telur dapat menggunakan akuarium, fiberglass, ataupun bak terpal plastik dengan air yang bersih dan jernih. Semua peralatan yang digunakan harus bersih dan steril. Berikut adalah langkah-langkah pemijahan in vitro:
  • Pertama bedah dahulu perut ikan lele jantan secara membujur untuk diambil spermanya, kantong sperma ikan lele memiliki bentuk pipih memanjang berwarna putih. Setelah sperma di ambil selanjutnya keluarkan sperma dari kantong sperma dengan cara memotong kantong dengan gunting lalu letakkan dalam mangkuk.
  • Siapkan induk betina yang telah disuntik Baik itu dengan hormon perangsang atau kelenjar hipofisa 8 hingga 10 jam sebelumnya. Lalu urut perut induk lele ke arah kelaminnya agar sel telur keluar. Sel telur yang keluar lalu tampung dalam mangkuk.
  • Campurkan sel telur dengan sperma tersebut sedikit demi sedikit dan aduk secara perlahan dengan menggunakan bulu ayam. Lalu encerkan dengan air bersih lalu aduk kembali hingga merata.
  • Masukkan campuran sel telur dan sperma ke dalam kolam penetasan. Tebarkan menggunakan bulu ayam.
  • Lakukan pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Atur aerotor jangan terlalu kencang juga jangan telalu kecil agar telur tidak tergoncang, jaga kondisi kolam penetasan hingga larva menetas.
Pemijahan Secara Intensif dengan penyuntikan hipofisa

Pemijahan ikan lele dengan penyuntikan hipofisa pada dasarnya sama dengan pemijahan cara alami. Baik dari persiapan induk, kondisi kolam maupun penanganannya. Hanya saja proses penyuntikan hipofisa pada induk ikan dilakukan sebelum proses pemijahan. Penyuntikan dilakukan baik terhadap induk jantan maupun betina. Fungsi dari penyuntikan hipofisa yaitu untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dibanding dengan pemijahan secara alami.
Kelenjar hipofisa yang digunakan didapat dari ikan donor, bisa ikan lele ataupun ikan mas yang telah dewasa. Ikan donor diusahakan memiliki berat yang setara dengan berat indukan. Misalnya, berat induk 800 gram maka cari ikan donor dengan berat 800 gram pula. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa induk ikan memperoleh dosis hipofisa yang tepat.
Untuk mendapatkan kelenjar hipofisa dari ikan donor, maka belah kepala ikan tersebut. Berikut cara untuk mendapatkan kelenjar hipofisa :
  • Pertama potong bagian pangkal kepala ikan dengan pisau.
  • Letakkan mulut ikan mengarah keatas, buka mulut ikan tersebut lalu belah bukaan mulut dengan pisau secara melintang sehingga kepala ikan terbelah menjadi2 bagian yaitu bagian atas dan bawah. Ambilah bagian atas dan bersihkan.
  • Buang bagian tulang penutup hipofisa dengan menggunkan tang penjepit, ambil kelenjar hipofisa (kelenjar yang memilikibentuk butiran berwarna putih).
  • Lalu gerus kelenjar hipofisa dengan menggunkan gelas penggerus dan encerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 mililiter.
  • Selanjutnya pindahkan hipofisa kedalam tabung, lalu kocok selama 2-3 menit dan biarkan selama 5 menit maka setelah itu cairan akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan atas cairan jernih.
  • Ambil bagian cairan yang jernih dengan jarum suntik lalu hipofisa siap disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele.
  • Penyuntikan cairan tersebut dilakukan secara perlahan pada bagian punggung induk ikan lele yaitu pada otot punggung dengan kemiringan 30°-60° dari arah ekor sedalam 1,5 cm – 2,5 cm. Setelah semua cairan habis cabut jarum suntik lalu urut otot punggung agar cairan tersebut menyebar merata.
  • Masukkan indukan jantan dan betina yang telah disuntik ke dalam kolam pemijahan. Selanjutnya proses pemijahan ikan lele sama dengan proses pemijahan alami.
Pemijahan Ikan Lele Intensif dengan Cara Penyuntikan Hormon Perangsang

Pemijahan ikan lele dengan cara menyuntikan hormon perangsang lebih praktis karena tidak memerlukan ikan donor dan tidak ada risiko kegagalan dalam mengekstrak hipofisa. Hormon perangsang yang banyak dijual antara lain chorulon dan ovaprim. Hormon yang digunakan akan mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur.
Dalam melakukan metode ini, pastikan calon indukan harus sudah dalam kondisi matang gonad. Indukan yang akan disuntik hormon adalah induk betina dan jantan. Apabila hormon yang digunakan adalah hormon perangsang ovaprim maka dosis yang diberikan adalah sekitar 0,3-0,5 ml/kg berat indukan atau disesuaikan dengan petunjuk penggunaan. Sebelum diaplikasikan, hormon ovaprim harus diencerkan terlebih dahulu dengan akuadestilata hingga 3 kali lipatnya.
Proses penyuntikan dengan cara ini sama dengan proses penyuntikan dengan kelenjar hipofisa dan proses pemijahannya sama dengan pemijahan secara alami.
SUMBER :

MANFAAT GARAM DALAM BUDIDAYA IKAN


Benda berupa kristal berwarna putih ini sudah sangat lama dikenal oleh para akuaris. Keberadaannya bukan merupakan hal yang asing, bahkan boleh dikatakan kehadiran benda ini seolah sudah menjadi bagian terintegrasi dengan hobi ikan hias.
Garam yang dimaksud adalah garam NaCl, yaitu garam seperti yang kita kenal pada umumnya sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Rupa dan rasanya sama. Perbedaan utama antara garam ikan dengan garam dapur atau garam meja adalah pada kemurniannya. Garam ikan diharapkan hanya mengandung NaCl saja, karena kehadiran bahan lain pada garam ini dikhawatirkan akan mempunyai dampak yang tidak diinginkan pada ikan yang bersangkutan.
Sedangkan garam dapur sering telah mengalami pengkayaan dengan berbagai bahan lain yang diperlukan oleh manusia, seperti Iodium, atau bahan lainnya. Oleh karena itu sering kali secara umum disebutkan bahwa garam yang digunakan untuk ikan adalah garam tidak beriodium. Iodium sendiri tentu saja diperlukan oleh ikan, akan tetapi kehadiran bahan lain yang tidak diketahui dengan pastilah yang menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan.
Apabila tidak terlalu mendesak maka penggunaan garam yang memang sudah dikhususkan untuk ikan akan lebih aman. Meskipun demikian banyak dilaporkan bahwa penggunaan garam beriodiumpun tidak menyebabkan dampak merugikan pada ikan-ikan yang diberi perlakuan tersebut.
Fungsi Garam
Ikan , dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu menjaga dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.
Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan cenderung keluar. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena akan terjadi ketidak seimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya.
Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung, bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan tersebut tewas. Selain itu, hal ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri. Dalam keadaan normal ikan mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidak seimbangan ini, sehingga ikan dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka, atau penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan.
Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan menjadi terdehidrasi dan akhirnya mati.
Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.
Beberapa Keunggulan Garam Ikan
Pemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis yang sesuai. Selain itu juga aman bagi manusia.
Seperti disebutkan sebelumnya, garam akan membantu menyeimbangkan kembali proses osmoregulasi dan memicu daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya.
Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan. Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun, sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya garam kejadian demikian bisa dihindari.
Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada waktu diperlukan.
Dosis dan Cara Pemberian
Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk ikan.
Beberapa dosis penggunaan garam adalah:

Sebagai profilaktik:
Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.
Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteri
Untuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan.
Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.

Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.

Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.

Untuk melepaskan lintah pada ikan

Dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.
Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).
Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.
Dosis Perhitungan
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.
10 fungsi garam
Garam (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah didapatkan dan sangat murah. 
Pembuatanya pun dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi sangat sederhana dipinggir-pinggir pantai dan bahkan ada dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.
Beberapa manfaat garam diuraikan sebagai berikut :
1. Kendali Parasit.
Perendaman ikan dalam air dengan kadar garam 2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada kolam atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2 kali per jam, sangat manjur dalam menggendalikan parasit yang menyerang tubuh ikan .
Yang tergolong parasit antara lain adalah :  
·                     Gangguan fungsi insang karena Dactylogyrus; 
·                     serangan lernea semacam cacing yang menempel ditubuh ikan ;  
·                     kutu ikan Argulus ; 
·                     bintik-bintik bening atau kecoklatan karena Placobdella sp atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan ikan merasa gatal-gatal dan mengosokan badanya kedinding/dasar kolam. 
Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak mulai perendaman harus selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.
Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian kesengaran.
2. kendali kolmnaris
Penambahan garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri fexibactercolumnaris, yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih di mulut koi seperti terserang jamur. 
Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca panas seharian yang rata-rata diatas 300 C, perlakuan dapat dilakukan seminggu sekali. 
Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni ada semacam luka di ingsang bila sudah demikian garam saja tak akan cukup. Segera beri pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram per 20kg berat ikan )untuk 10 hari.
3.kendali jamur sprolegnia
Perawatan rutin dengan rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur, termasuk saprolegnia yang tanda seranganya berupa munculnya serabut mirip kapas berwarna kehijauan. 
Perendaman kedalam air dengan air garam 2-3% selama 15% hari sekali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih lama diperlukan.
4.Mengurangi keasaman air hujan .
Penurunan pH secara mendadak akan menyebabkan stress bagi ikan.biasanya ikan tampak resah dan mencoba untuk lari kesana kemari,bahkan ada yang melompat-lompat.
Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.
Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan buffer untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.
5. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh
Jika air menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau syndrom pasca pembersihan filter chamber yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam, penambahan garam akan membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat pada ingsang ikan.
6.Mengurangi Stress Saat Handling & Penyortiran
Pembilasan dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir atau penaganan lainya, akan membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang tak diduga seperti dikejar kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dll.
Garam akan membebaskan ingsan dari kelebihan air merangsang pelepasan amoiak dan nitrat dari dalam darah.Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan jaringan tubuh lainya.
7.Mengurangi Stres saat Pengangkutan ikan
Pengunaan garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi stres perjalanan.
Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam kurun waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam juga masihdiperlukan untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relak sasi bagi otot- otot tubuh ikan.
8.Kendali problem ingsang
Salah satu masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian berlebihan) yang berakumulasi dan menjadi `tamu`asing di jaringan ingsang.
Kondisi semacam inilah yang sering mengundang problem kesehatan ingsang.Pemberian garam secara rutin, sedikitnya semingu sekali akan membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain yang menempel.
9.Pertolongan Saat Kandungan Oksingen Rendah
Ketika ikan tampak megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian garam1-3% akan dengan cepat membebaskan stress dan bahkan mampu mengurangi resiko kematian
10 Kendali Alga
Garam akan menyatu di filamen alga yang licin dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol pertumbuhan alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi garam dapat dengan aman digunakan tanpa dipengaruhi suhu kolam.
Meskipun demikian, pengunaan garam tidak dapat mengantikan peranan lain yang mesti kita perhatikan dalam pemeliharaan kolam seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan dalam kolam dan juga menghundari pemberian pakan berlebih

SUMBER :

Senin, 04 Juni 2018

CARA MEMBUAT PAKAN IKAN LELE



Pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan, termasuk ikan lele. Sialnya, harga pakan lele tidak murah. Sebagian besar bahan bakunya diimpor. Hal ini banyak dikeluhkan para peternak ikan.
Untuk menjawab kendala di atas, ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara membuat pakan lele alternatif dan sebagai subtitusi pelet buatan pabrik. Terdapat dua tipe pakan alternatif yang akan dipaparkan di sini, yakni pakan dari bahan-bahan utama dan pakan yang memanfaatkan bahan sisa-sisa.
Pakan dari bahan utama dibuat dari bahan-bahan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan lele. Sedangan pakan tambahan didapatkan dari bahan-bahan organik sisa atau yang harganya murah dan ketersediaanya melimpah.
Kandungan nutrisi pakan
Pakan lele yang baik harus memenuhi rasio pemberian pakan dengan penambahan bobot tubuh kurang dari satu (Feed Conversion Ratio/FCR>1). Artinya, setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan menambah bobot tubuh sebanyak 1 kg. Jadi semakin kecil rasio FCR-nya, semakin baik pakannya.
Penyediaan pakan lele untuk pakan utama harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Pakan tersebut harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein berfungsi sebagai sumber energi utama. Jenis ikan karnivora semacam lele membutuhkan protein yang tinggi yaitu lebih dari 35% dari berat pakan.
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi tambahan penting. Selain sebagai sumber energi, lemak sangat penting untuk kelangsungan hidup ikan, melarutkan beberapa jenis vitamin dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air. Penambahan lemak pada pakan juga mempengaruhi rasa dan mutu pakan. Lele membutuhkan lemak dengan kadar 4-5 persen dari berat pakan. Kadar lemak tidak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan penimbunan lemak pada usus dan hati ikan, sehingga ikan jadi kurang nafsu makannya.
Karbohidrat terdiri dari senyawa serat kasar dan bahan bebas tanpa nitrogen. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Selain berfungsi sebagai nutrisi, karbohidrat juga bisa menjadi bahan perekat dalam pembuatan pakan lele. Kandungan karbohidrat pada pakan lele sebaiknya ada pada kisaran 4-6 persen.
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah kecil, namun peranannya sangat vital. Perannya untuk mempertahankan kondisi dan daya tahan tubuh. Vitamin umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan, jadi harus dipenuhi dari luar atau pakan. Kebutuhan vitamin akan menurun seiring dengan pertumbuhan besar ikan.
Satu lagi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil namun penting, yakni mineral. Mineral ini memainkan peran penting dalam membangun struktur tulang ikan dan dalam fungsi metabolisme. Mineral terdiri dari makromineral dan mikromineral. Makromineral yang terkandung dalam tubuh ikan diantaranya kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (K), klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikromineral antara lain besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), kobalt (Co), nikel (Ni) fluor (F), krom (Cr), silikon (Si) dan selenium (Se).
Membuat pakan lele alternatif
Pakan alternatif pengganti pelet bisa kita buat dari berbagai bahan. Kandungan utama pelet yang paling dominan adalah tepung ikan. Tepung ikan digunakan karena kandungan proteinnya yang tinggi dan gizi lainnya. Namun harga tepung ikan ini mahal, oleh karena itu kita bisa mencampurnya dengan bahan-bahan lain yang lebih murah tanpa mengurangi kandungan protein yang ada.
Pakan lele alternatif yang kita buat harus disesuaikan dengan kebutuhan standar ikan lele untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat (lihat kembali tabel di atas). Untuk itu, ada banyak bahan alternatif yang bisa kita dapatkan, sebaiknya yang menjadi acuan adalah kandungan protein. Berikut tabel berbagai bahan beserta kandungannya dalam satuan persen (%):
Bahan
Protein
Lemak
Tepung Ikan
62.99
8.4
Tepung Kedelai
36,6
14.30
Bungkil Kelapa
18.46
15.73
Tepung Jagung
10.40
0.53
Dedak Halus
15.58
6.8
Tepung Tapioka
2.6
2.6
Misalnya, kita ingin membuat pakan lele dari campuran 50 kg tepung ikan (kandungan protein 62,9%) dengan 50 kg dedak halus (15,58%), apakah campuran tersebut memenuhi kebutuhan protein ikan lele?
§  Jumlah protein dalam tepung ikan = 62,9% x 50 kg = 31,45 kg
§  Jumlah protein dalam dedak halus = 15,58 x 50 kg = 7,79 kg
§  Jumlah total protein dari tepung ikan dan dedak halus = 39,24 kg
§  Artinya dari total berat bahan baku 100 kg didapat protein 39,24 kg atau 39,24% dari adonan tersebut adalah protein. Hal ini mencukupi untuk pakan lele dimana minimal tersedia kandungan protein kasar sebanyak 30%.
§  Untuk memperkaya kandungan nutrisi, kita bisa menambahkannya dengan berbagai vitamin ikan yang tersedia di pasaran.

Membuat pakan lele tambahan

Disebut pakan tambahan karena tujuannya untuk melengkapi pemberian pakan utama. Kandungan nutrisi pada pakan lele tambahan tidak bisa ditakar dengan tepat. Namun kandungannya masih bisa kita kira-kira. Pemberian pakan lele tambahan dalam budidaya lele intensif bisa menekan biaya pengeluaran pakan, sehingga peternak bisa menikmati keuntungan yang lebih besar. Bahan-bahan berikut disarikan dari pengalaman-pengalaman para peternak lele.

a. Limbah peternakan unggas

Beruntung bagi peternak yang lokasinya dekat dengan peternakan unggas (ayam atau puyuh). Peternakan unggas biasanya menghasilkan limbah berupa ayam mati dalam jumlah yang kontinyu. Limbah tersebut bisa kita gunakan untuk pakan lele. Karena ikan lele pada hakikatnya adalan hewan karnivora.
Bangkai ayam atau puyuh sebaiknya tidak diberikan begitu saja untuk menghindari terjangkitnya penyakit pada ikan. Bangkai harus dibersihkan terlebih dahulu bulu dengan cara direbus. Selain menghilangkan bulu, proses perebusan berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin terkandung dalam bangkai. Perebusan bisa dilakukan dalam drum-drum besar.
Setelah direbus diamkan bangkai tersebut sampai dingin, lalu berikan pada ikan lele pada hari yang sama. Pakan diberikan dengan cara digantung dan celupkan pakan dalam air kolam. Setelah habis angkat kerangka yang tersisa jangan sampai menjadi residu dalam kolam.

b. Keong mas atau bekicot

Disebagian tempat, keong mas merupakan hama bagi petani padi. Kita bisa memanfaatkan daging keong yang kaya protein untuk pakan lele tambahan. Keong mas mudah ditemukan di daerah pesawahan. Cara mengumpulkannya pun mudah, apalagi kalau tempat kita ada di pedesaan. Tinggal pasang plang, terima keong mas lalu nego, beres urusan.
Sama seperti bangkai unggas, keog mas hendaknya tidak diberikan secara langsung. Rebus terlebih dahulu keong mas atau bekicot dalam air mendidih selama beberapa menit. Perebusan ini fungsinya untuk mengempukan daging, memudahkan pelepasan cangkang, dan membunuh bibit penyakit yang tidak dikehendaki. Setelah direbus, lepaskan cangkangnya dengan cara dicukil menggunakan garpu. Kemudian, daging keong didinginkan dan dicincang kecil-kecil.

c. Belatung

Belatung (maggot) merupakan sumber protein yang baik buat ikan lele. Belatung dihasilkan dari lalat. Ada beberapa jenis belatung yang cocok untuk dijadikan, salah satunya dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens). Mengapa black soldier fly? Karena belatung ini memiliki kandungan protein kasar hingga 40% dan menurut penelitan BBPBAT cocok untuk pakan lele tambahan.
Untuk membiakkan belatung ini cukup sediakan ember, daun pisang, ampas tahu, sisa ikan asin dan bisa ditambahkan kotoran ayam. Caranya masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga rata. Kemudian tambahkan ikan asin dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang kering agar lalat black soldier fly mau bertelur. Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan.
Setelah kira-kira 3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah siap dipanen. Caranya campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 kg. Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah menjadi lalat.

d. Ikan rucah

Bagi para peternak yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan, opsi ini bisa menjadi pilihan yang efektif. Ikan rucah atau ikan sisa tangkaapan yang kecil-kecil yang tidak dikonsumsi manusia biasanya dijual dengan harga murah. Ikan ini bisa kita manfaatkan untuk pakan lele tambahan.
Ikan rucah biasanya tidak banyak mengandung tulang atau duri. Bagi ikan rucah seperti ini tidak memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Bisa langsung dicincang dan diberikan pada lele. Namun bagi ikan yang banyak mengandung tulang atau duri, sebaiknya direbus dahulu.

SUMBER :

MANFAAT PROBIOTIK DALAM BUDIDAYA IKAN


Perlu diketahui bahwa kebutuhan ikan tawar di Indonesia semakin lama semakin meningkat, guna memenuhi kebutuhan pangan dan gizi , sayangnya ikan belum masuk dalam daftar kebutuhan pokok (Seharusnya SEPBAKO itu sepuluh bahan pokok)Kebutuhan ikan yang semakin lama semakin meningkan sangat disayangkan dari jumlah itu hanya separonya saja yang bisa disuplai oleh petani budaidaya ikan di Indonesia Bahkan di Batam kebutuhan ikan tawar khususnya lele di import dari negeri tetangga malaysia
Untuk mendapatkan hasil panen lele dengan kualita yang baik. di Indikasikan dengan pertumbuhan ikan cepat sehingga dapat segera panen, ikan seragam, dan tidak bau lumpur atau tanah. Budidaya lele dengan memakai probiotik dicampur pakan. Misalnya, yang mudah diperoleh di toko pakan ternak. Dengan campuran probiotik dan pelet membuat metabolisme dan pencernaan ikan sempurna. Sebagian besar, 90% pakan yang masuk ke tubuh akan menjadi daging ikan.
Ada dua cara penggunaan probiotik yang bisa dimanfaatkan petani Lele untuk mendongkrak hasil kolamnya. Pertama, probiotik untuk menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya air selalu sehat, tidak blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami.
Yang kedua, probiotik untuk memacu pertumbuhan ikan sendiri sekaligus membentengi dari kemungkinan terkena penyakit atau stres. Probiotik itu harus dicampurkan ke pakan, pakan pelet ataupun daun-daunan .
Rangsang Nafsu Makan
Pakar dari Jurusan Perikanan UGM Ir Gandung Hardaningsih menguraikan, dari berbagai riset, probiotik memang terbukti bagus untuk pemeliharaan air kolam dan pemacu pertumbuhan ikan.
Karena ada introduksi mikroba positif maka kolam menjadi lebih sehat dan ikan juga lebih kuat terhadap stres dan penyakit. Yang pasti, pertumbuhan ikan bisa sangat pesat karena probiotik juga merangsang nafsu makan.
’’Saya kira probiotik akan menjadi andalan para petani ikan di masa depan karena manfaatnya sangat besar pada pertumbuhan ikan sehingga cukup berarti dengan keuntungan yang didapat,’’ tandasnya.
Probiotik ibarat benteng pertahanan diri, sebaiknya diberikan sejak dini. Begitu bibit mau masuk kolam, tiga hari sebelumnya air kolam harus diguyur probiotik lebih dahulu agar kondisi air cepat matang dan tumbuh banyak plankton. Selanjutnya, pemberian probiotik untuk pemeliharaan air cukup dua minggu sekali atau ketika kondisi air menurun kualitasnya.
’’Jadi semacam imunisasi, jika diberikan lebih awal akan lebih bagus efeknya. Jangan menunggu kondisi kolam jelek dan ikan stres atau terserang penyakit. Pemberian secara teratur akan menghasilkan ikan lebih bagus,’’ imbuh Himawan.
Pemberian probiotik sangat membantu pertumbuhan ikan. Saat melihat di kolamnya banyak Lele stres dan mengambang bahkan beberapa mati, dia secepatnya mengguyurkan sebotol probiotik  segenggam gula pasir ke kolam. Keesokan harinya air kembali hijau jernih dan semua Lele sehat kembali.
Waktu budidaya akan lebih singkat 10 – 15 hari, ketimbang budidaya lele intensif tanpa probiotik: sekitar 60 – 70 hari. Cara memanfaatkan probiotik relatif mudah. dengan memberikan setengah gelas per hari probiotik cair untuk 1.500 lele yang dipelihara di kolam terpal berukuran 3 m x 4 m .
Memberikan probiotik melalui pakan. Mula-mula ia merendam pelet apung selama 10 – 20 detik dalam larutan probiotik. Setelah ditiriskan beberapa saat, ia memberikannya kepada lele. Dengan tambahan probiotik seperti itu, pertumbuhan lele lebih cepat. Selain itu pemberian probiotik membuat konversi pakan atau FCR turun menjadi sekitar 0,8 dari biasanya FCR 1,1. Artinya untuk menghasilkan 1 kg daging ia hanya perlu 0,8 kg pakan.  Tak hanya itu tingkat kelulusan hidup (SR) meningkat hingga 95%.
Sejatinya probiotik adalah larutan berisi mikroba hidup yang menguntungkan bagi inang -  dalam hal ini ikan budidaya. Mikroba itu antara lain bakteri asam laktat seperti Lactobacillus, Carnobacterium, beberapa kelompok Bacillus, dan Pseudomonas. Seabrek keunggulan memang terdapat pada probiotik. Pada budidaya akuakultur, pemberian probiotik menekan perkembangan bakteri patogen di lingkungan perairan yang menurunkan produktivitas. Hasil riset di Thailand dan Jepang sejak 10 tahun silam membuktikan hal itu. Pemakaian probiotik pada budidaya nila Tilapia nilotica menurunkan angka kematian ikan sebesar 5,2%. Hal itu diimbangi pula dengan peningkatan bobot tubuh sebesar 46,3% dari sebelumnya 9,6% pada budidaya intensif. Jadi wajar bila Agnes dan Heru Catur  memanen lebih cepat.
Prof Dr Agus Irianto, MSc PhD, guru besar mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto mengungkapkan probiotik pada akuakultur besar manfaatnya. Kehadirannya bisa berperan antara lain sebagai imun untuk daya tahan, menghambat patogen, dan peningkatan nilai nutrisi melalui penyerapan maksimal. ‘Probiotik perlu dikembangkan dalam akuakultur  karena menyangkut hidup orang banyak,’ katanya.
Dr  I Nyoman Pugeg Aryantha, peneliti mikrobiologi di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB dan Dr Ir Triyanto MSi, ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyampaikan hal senada. Mereka sepakat, probiotik kini penting pada budidaya akuakultur. ‘Probiotik dapat memperbaiki kondisi lingkungan lewat proses bioremediasi sehingga menguntungkan ikan budidaya,’ ujar Triyanto.
Produk yang ramah lingkungan memang menjadi isu penting terutama bagi komoditas bernilai ekspor seperti udang vannamei. Menurut Edy Majid dari Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo, Jawa Timur, sekitar 60% petambak di Desa Gelungan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo sejak 7 tahun lalu mengaplikasi probiotik. ‘Belakangan probiotik semakin populer setelah penggunaan antibiotik di udang dilarang karena meninggalkan residu berbahaya,’ kata anggota staf bagian tambak multilokasi BBAP itu.
Dengan aplikasi probiotik selain lingkungan tambak menjadi baik, buntutnya tingkat kelulusan hidup udang melonjak 90% dari semula 75%. Hasil panen naik hingga 20 ton per ha. ‘Sementara tambahan biaya probiotik,’ Hanya Rp2.000 – R2.500 per kg udang,’ kata Habibur.
Sejauh ini belum muncul kendala pemakaian probiotik, selain harga yang cenderung meningkat seiring naiknya permintaan. Jadi, pantas bila peternak sapi atau ayam juga melirik probiotik.  ‘Probiotik dapat meningkatkan penyerapan nutrisi pakan di tubuh,’ kata Prof Dr Ir Mohammad Winugroho MSc, periset dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Bogor. Dengan banyak manfaat yang diperoleh pantas bila kini probiotik menjadi pilar penting dalam budidaya ikan dan ternak.
Promix merupakan hasil fermentasi sempurna dari jamu-jamuan jawa yaitu :
Ø Kunyit (Curcuma Domestica)
Ø Jahe
 (Zingiber Officinale)
Ø Kencur
 (Koempferia Gelanga L)
Ø Temulawak
 (Curcuma Xanthoryza) , dll
Ramuan rempah-rempah dari jamu-jamuan jawa tersebut sangat berguna untuk meningkatkan nafsu makan, meningkatkan stamina dan mempercepat penggemukan, sehingga ternak makin sehat dan makin tahan terhadap serangan penyakit.
SUMBER :