Jumat, 14 Desember 2018

PEMBESARAN IKAN BAWAL AIR TAWAR




1. PENDAHULUAN
Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran
konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal
dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara
monokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai
ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Magelang.
Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
- Pertumbuhannya cukup cepat
- Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang
condong lebih banyak makan dedaunan
- Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
- Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging
ikan Gurami
2. PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air
tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan
alami dalam jumlah yang cukup.
1) Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering.
Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
a. Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing
makanan).
b. Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun
lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
c. Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam,
dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori
tanah.
2) Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan
diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
3) Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan
kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama
maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
4) Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan
ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.
Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2
dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar
yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
5) Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan
dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit
sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120
cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih
ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
3. PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
1) Pemilihan benih.
a. Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik
ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik.
b. Adapun ciri-ciri benih yang baik antara lain Sehat, Anggota tubuh lengkap,
Aktif bergerak, Ukuran seragam, tidak cacat, Tidak membawa penyakit,
jenis unggul.
2) Penebaran benih
Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan
tidak dalam kondisi stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan
yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan
kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air
kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka
plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam
plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya
benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
4. KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena
hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai
dergan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq
mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta
vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang
diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5
% berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian
pakan dapat ditebar secara langsung.
5. PEMUNGUTAN HASIL
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal
dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang
lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m2. Biasanya alat yang
digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya
penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan
airnya selalu mengalir.
SUMBER

Balai Informasi Penyuluh Pertanian Magelang, Departemen Pertanian

Cara Membuat Kerupuk Ikan Belida Kering atau Basah


Tentang Kerupuk Ikan Belida
Salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat Kapuas hulu dan bahkan para turis yang datang ke Indonesia adalah kerupuk basah atau kerupuk ikan belida. Maka disini, kami sajikan Cara Membuat Kerupuk Ikan Belida
Kerupuk yang memang memiliki rasa khas ini memang terkenal bisa membuat lidah orang yang memakan nya akan ketagihan dan ingin terus mencicipinya.
Kerupuk basah ini memang terbuat dari daging ikan belida, yang membuat orang lebih menyukainya adalah karena bumbu yang di taburkan di atasnya sangat enak dan menggoda lidah. Ikan belida sendiri memang sulit untuk ditemukan dan tidak cukup sulit untuk menemukan ikan belida.



Ikan belida memang memiliki rasa yang gurih dan renyah meskipun di makan dalam keadaan digoreng atau lain nya, sehingga akan sangat cocok jika digunakan dalam pembuatan kerupuk ikan. Ikan ini cukup sulit untuk ditemukan, sehingga ini menjadi peluang bagi anda untuk memproduksi kerupuk ikan belida dalam skala yang lebih besar agar bisa menyuplai kebutuhan kerupuk ikan belida di berbagai daerah yang semakin tinggi.
Dengan adanya kerupuk ikan belida basah atau kerupuk ikan kering memang menjadi suatu inovasi yang membuat hasil olahan ikan menjadi lebih banyak, bahkan banyak para pengusaha yang mulai mencoba membuat kerupuk basah karena memang banyak konsumen yang juga lebih memilih kerupuk basah di bandingkan dengan kerupuk ikan yang digoreng.
Dalam pembuatan kerupuk ikan belida tidaklah sulit, hampir sama dalam pembuatan kerupuk ikan lain nya, langkah-langkah nya juga terbilang sama, sehingga anda bisa menggunakan satu mesin atau alat untuk membuat beberapa produk, seperti kerupuk ikan belida, kerupuk ikan tenggiri, kerupuk ikan gabus dan lain sebagainya.
Cara Membuat Kerupuk Ikan Belida
Dan bagi anda yang ingin mencoba membuat kerupuk ikan belida, berikut kami akan mengulaskan Cara Membuat Kerupuk Ikan Belida Kering atau Basah di bawah ini:

1.  Hal pertama yang harus anda lakukan dalam pembuatan kerupuk ikan belida adalah anda harus mencuci bersih ikan belida tersebut, kemudian pisahkan daging ikan belida dengan tulang nya, pastikan bahwa tidak ada satupun tulang yang menempel pada daging karena tulang tersebut akan mempengaruhi hasil kerupuk ikan nantinya. Untuk memisahkan nya dengan sempurna, gunakan mesin pemisah tulang.
2.  Setelah itu ambil daging ikan belida tersebut dan potong kecil-kecil agar mudah ketika dihaluskan, setelah selesai anda haluskan daging ikan belida tersebut dengan menggunakan mesin pengggiling daging atau dengan menggunakan blender jika memang daging yang anda haluskan tidak terlalu banyak.
3.  Kemudian haluskan atau giling bawang putih hingga merata dan campurkan dengan daging ikan belida yang sudah halus tersebut.
4.  Setelah itu masukkan daging ikan belida yang sudah halus dan telah tercampur dengan bawang putih tersebut ke dalam sebuah wadah dan tambahkan tepung terigu secukupnya sedikit demi sedikit sambil di aduk agar bisa merata.
5.  Kemudian masukkan air, merica dan garam secukupnya ke dalam adonan daging tersebut.
6.  Aduk adonan kerupuk ikan belida tersebut hingga merata dan kalis atau tidak lengket lagi.
7.  Setelah kalis, anda bisa membentuk atau mencetak adonan tersebut dengan selera anda, atau anda bisa menggunakan cetakan plastik atau memasukkan nya ke dalam plastik atau daun pisang.
8.  Setelah itu masukkan adonan yang sudah anda bentuk tadi ke dalam alat pengukus, dan tunggu selama 1-2 jam agar adonan tersebut matang atau mengembang. Untuk mengetahui apakah adonan sudah matang, anda bisa memasukkan lidi ke dalam adonan dan jika sudah tidak lengket, maka adonan tersebut sudah matang.
9.  Setelah matang, anda bisa mengangkat adonan kerupuk ikan tadi dan simpan dalam wadah hingga adonan kerupuk ikan belida tersebut menjadi dingin dan bisa di iris tipis-tipis, kemudian jemur atau keringkan kerupuk ikan belida tersebut di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering kerupuk.
10.            Kemudian goreng kerupuk ikan tersebut atau anda bisa menyimpan nya dalam bentuk kering. Atau anda juga bisa menggunakan metode basah, yaitu dengan memasukkan adonan ikan yang sudah digulung ke dalam air yang mendidih dan tunggu hingga mengembang. Kemudian anda sajikan di atas piring adonan yang sudah matang tadi. Dan tambahkan bumbu kacang atau sambal sebagai pelengkap dan hidangan kerupuk ikan belida atau kerupuk basah sudah siap untuk di santap.

Itulah Cara Membuat Kerupuk Ikan Belida Kering atau Basah yang bisa kami berikan untuk anda. Kerupuk ikan belida basah juga rasanya tidak jauh berbeda dengan kerupuk ikan biasanya, dan banyak juga orang yang mencari kerupuk ikan belida basah karena bumbunya yang nikmat. Namun kelemahan nya adalah kerupuk basah tersebut tidak bisa bertahan lama sehingga hanya bisa dikonsumsi pada hari itu juga. Oleh karena itulah makanan ini akan sangat cocok jika di sajikan pada lestoran dan lain sebagainya sehingga anda masih bisa memulai bisnis yang juga menguntungkan dengan membuat kerupuk ikan belida basah.
Demikian informasi tentang Cara Membuat Kerupuk Ikan Belida Kering atau Basah yang bisa kami informasikan. Semoga bermanfaat dan terima kasih banyak.
SUMBER :
http://sukamemasak.com/tag/resep-ikan-belida

Jumat, 07 Desember 2018

CARA MENYUSUN FORMULA PAKAN IKAN NILA


Formula pakan ikan yang baik didasarkan pada kandungan protein,lemak dan serat, Formula dapat di bagi menjadi dua bagian sesuai dengan kebutuhan ikan, pakan ikan untuk anak ikan atau benih akan membutuhkan 50% protein dan 8% lemak. Sedangkan untuk ikan dewasaa membutuhkan protein antara 25-30% protein dan lemak 7%.


Formula Pakan Pembesaran

Lemak

Protein

7%

26%

Cara pembuatan pakan ikan sesuai dengan kebutuhan ikan dapat menggunakan formula campuran dari bahan  bahan pembuatan pakan atau pellet ikan yang akan dijelaskan pada tabel formula ikan. Bahan bahan pakan ikan adalah tepung ikan, ampas tahu, dadak, bungkil kelapa, jagung, tepung darah, limbah udang, dan minyak ikan, Bahan pakan ini bahan banyak terdapat di setiap daerah, Jadi, untuk membuat pellet ikan tidak sulit karena 90% bahan sudah tersedia.

Setiap jenis bahan bahan pakan tersebut memiliki kandungan protein yang berbeda beda. Oleh karena itu perlu mempelajari dan mengetahui berapa kandungan nutrisi bahan bahan pakan sebelum membuat pellet ikan.


KANDUNGAN PROTEIN BAHAN PAKAN

Nama Bahan

Protein

Lemak

Serat

Tepung Teri

63.71

4.21

3.6

Tepung Udang

47.47

8.95

4.49

Tepung Darah

80.85

5.51

0

Tepung Bekicot

39

9.33

1.05

Tepung Ikan

62.99

6.01

3.6

Tepung Kedelai

46.8

5.31

3.54

Tepung Terigu

12.27

1,16

0

Dadak Halus

13.3

2.4

9.4

Tepung Jagung

9.8

3.22

1.76

Tepung Singkong

0.85

0.3

0

Bungkil kacang Tanah

34.5

13.7

10.7

Bungkil Kelapa

24.0

8.0

10

Tepung Ayam Segar

15.51

0.21

0.36

Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat formula pakan ikan nila adalah ketersediaan bahan bahan untuk membuat pellet ikan tersebut harus ada secara terus menerus. Jagan menggunakan bahan yang ketersediaannya terbatas atau musiman.

Formula ikan yang berubah ubah dapat menurunkan selera makan ikan dalam waktu sementara yang berakibat pada pertumbuhan ikan nila yang lambat. Berikut kita akan membuat makanan ikan nila dengan dua macam bahan pakan, untuk melihat pengaruh dari setiap bahan dan berapa kandungan protein  dari campuran dua atau lebih bahan pakan.


FORMULA PAKAN BERPROTEIN RENDAH

Formula

Bahan Pakan

Jumlah

Kandungan Protein


A

Tepung Ikan

10%

5.50

Dadak

90%

11.97

Total

100%

17.47

B












C

Jagung

90%

8.55

Tepung Ikan

10%

5.50

Total

100%

14.05

Dadak

45%

5.9

Jantung

45%

4.2

Tepung Ikan

10%

5.50

Total

100%

15.6

Ketiga A, B, C formula di atas masih terlalu rendah untuk mencapai spesifikasi diet yang kitaharapkan protein 26 %. Bahan campuran tiga bahan pada campuran C tepung ikan, dadak, dan jagung tidak mencukupi, Jika kita mencampur formula  bahan pakan yang berprotein tinggi setelah tepung ikan ampas kacang tanah, dan ampas tahu maka hasilnya pun akan terlalu tinggi.


FORMULA PAKAN BERPROTEIN TINGGI

Formula

Bahan Pakan

Jumlah

Kandungan Protein


A

Tepung Ikan

10%

5.50

Kacang Tanah

90%

31.05

Total

100%

36.55



B












C

Tahu

90%

42.12

Tepung Ikan

10%

5.50

Total

100%

47.62

Kacang Tanah

45%

15.5

Tahu

45%

21.6

Tepung Ikan

10%

5.50

Total

100%

42.6

Berdasarkan kedua tebel diatas  yakni tabel formula pakan ikan berprotein rendah dan tabel formula pakan ikan yang berprotein tinggi, keduanya tidak mencapai spesifikasi protein yang kita inginkan 26 %. Jika protein rendah dan protein tinggi dicampurkan maka protein yang kita harapkan kemungkinan akan tercapai.

Ingat campuran bahan yang kita pakai hanya 90% dari 10% tepung ikan dengan protein 5.5% . Jadi, 26% dikurangi 5.5% sisa 20.5%. Kita hanya 20.5 % dari campuran bahan pakan . Dengan kata lain, bahan pakan selain tepung ikan akan berisi 20. 5x100/90=22,78%.

Jadi setiap dua bahan pakan harus mencapai 22.8% protein hasil akhirdari campuran . Ada empat kemungkinan campuran yang akan didapat dari bahan berprotein rendh dan protein tinggi.

Untuk mendapatkan pakan yang sesuai standart yang ditentukan kita dapat mengabungkan bahan pakan proteun rendah dan bahan pakan protein tinggi. Protein rendah yaitu dedak dan jagung sedangkan protein tinggi adalah ampas kedelai dan ampas kacang tanah.

Sumber :
https://www.ikannila.com/2016/09/formula-pakan-ikan-nila.html