Budidaya ikan gurami juga
merupakan peluang usaha yang sangat prospektif. Hal ini terutama karena
permintaan pasar terhadap gurami juga tergolong tinggi dan terus meningkat dari
waktu ke waktu. Apalagi ikan air tawar jenis ini termasuk enak rasanya sebagai
lauk konsumsi dan juga tinggi nilai nutrisinya.
Kebutuhan pasar terhadap gurame
bukan saja datang dari kalangan rumah tangga namun juga tak sedikit dari warung
makan dan restoran. Dari pedagang kaki lima hingga hotel berbintang banyak
membutuhkan ikan jenis ini.
Untuk memperoleh induk unggul, sebaiknya dilakukan seleksi berdasarkan
standar yang telah dibakukan.
Ada tiga cara yang umum dilakukan oleh
pembudidaya ikan untuk mendapatkan induk yang baik dan unggul sehingga dapat
menghasilkan benih yang unggul pula. Ketiga cara tersebut adalah seleksi massal,
seleksi individu dan seleksi ilmiah.
Ketiga cara tesebut tentu saja memiliki
kelebihan maupun kekurangan. Berikut ini adalah ketiga cara memperoleh induk
dan benih unggul :
a. Seleksi Massal
Salah satu cara yang paling sederhana dan murah adalah dengan seleksi
missal. Seleksi ini merupakan hasil pemijahan berbagai jenis induk ikan yang
dimiliki.
Selanjutnya dipilih benih hasil pemijahan yang mempunyai keunggulan fisik
seperti pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan benih lainnya, warna yang
sesuai dengan induknya, tubuh tidak cacat dan mempunyai sifat-sifat unggul dari
induknya.
b. Seleksi Individu
Cara lain untuk memperoleh induk unggul adalah dengan seleksi individu, yaitu seleksi yang dilakukan secara individu atau ekor per ekor. Benih yang digunakan dipilih dari berbagai induk atau daerah. Selanjutnya dipilih benih yang terbaik, yaitu yang mempunyai karakteristik sesuai dengan standar yang telah dibakukan, seperti tidak cacat fisik dan mempunyai sifat-sifat unggul yang diturunkan oleh induknya. Benih yang dihasilkan memiliki kriteria kuantitatif sesuai dengan tahap pemeliharaannya, yaitu p-I, P-II, P-III, P-IV dan P-V. untuk lebih jelasnya syarat benih yang dapat dijadikan calon induk dan diharapkan mempunyai keunggulan dibanding induk yang belum jelas asal keturunannya. Berikut ini adalah kriteria tersebut:
-
Larva : umur 10-12 hari, panjang total 0,75-1 cm, bobot minimal 0,03 gr,
keseragaman ukuran > 80%
-
Benih P-I : umur 40 hari, panjang total 1-2 cm, bobot minimal 0,2 gr,
keseragaman ukuran > 80%
-
Benih P-II : umur 80 hari, panjang total 2-4 cm, bobot minimal 0,5 gr,
keseragaman ukuran > 80%
-
Benih P-III : umur 120 hari, panjang total 4-6 cm, bobot minimal 1,0 gr,
keseragaman ukuran > 80%
-
Benih P-IV : umur 160 hari, panjang total 6-8 cm, bobot minimal 3,5 gr,
keseragaman ukuran > 80%
-
Benih P-V : umur 200 hari, panjang total 8-11 cm, bobot minimal 7,0 gr,
keseragaman ukuran > 80%
c. Seleksi Alamiah
Seleksi alamiah terjadi secara kebetulan, yaitu benih yang dijadikan induk diperoleh dari induk-induk yang tidak jelas, tetapi mempunyai keunggulan sesuai standar baku, baik dari segi pertumbuhan maupun kriteria lainnya.
Benih semacam ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada kolam
pemeliharaan. Umurnya tidak jelas, tetapi kualitas keturunan yang dihasilkan
sangat baik. Baiknya kualitas dimungkinkan karena adanya perawatan yang lebih
baik oleh induknya.
Pada
umumnya benih dari hasil seleksi alamiah sangat sedikit jumlahnya, tetapi
kualitasnya baik sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai induk.
SUMBER:
Ainun Mardiyah, S.St.Pi